Hilangkan Kesan Negatif Terminal Bulu Pitu
Banyak konotasi negatif yang sering terlontar saat orang n menggambarkan suasana terminal. Suasana bising, panas, kotor, berdebu, bahkan rawan kejahatan dan calo, menjadi gambaran umum sebuah teminal. Akibaty lekatnya kesan negatif itu, banyak masyarakat yang akhirnya enggan masuk terminal dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
BAYU INDRA KUSUMA, PURWOKERTO
Beberapa terobosan tidak lazim yang dilakukan Terminal Bulu Pitu, ternyata cukup efektif menghilangkan kesan negatif itu. Salah satunya dengan menciptakan sejumlah wahana selfie seperti taman payung, backdrop keajaiban dunia, hingga lukisan tiga dimensi.
Budaya selfie yang berkembang di kalangan muda maupun orang dewasa, dimanfaatkan Terminal Bulu Pitu untuk menciptakan suasana terminal yang ramah dan nyaman. Terminal yang biasanya identik dengan asap knalpot, saat ini dijadikan area selfie yang lebih sejuk dan menyenangkan.
“Orang zaman sekarang senengnya foto-foto terus diunggah ke media sosial. Hal inilah yang kita akomodasi,” ungkap Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishubkominfo Banyumas Agus Sriyono.
Menurutnya, banyaknya orang yang mengunggah foto selfie Terminal Bulu Pitu, menjadi nilai tambah untuk mempromosikan konsep terminal ramah, aman dan nyaman.
“Dari foto-foto itu, masyarakat akan menilai sendiri bahwa di Terminal Bulu Pitu kita bisa melakukan berbagai hal yang menyenangkan, sehingga kesan negatif terminal perlahan-lahan akan pudar,” ujarnya.
Agus menjelaskan, wahana-wahana seperti taman payung, backdrop, maupun lukisan tiga dimensi memang sengaja disediakan untuk mengakomodasi kalangan remaja sampai dewasa.
Sebab selama ini, sarana dan prasarana bagi anak, terbilang cukup banyak. Terlebih setelah Taman Edukasi Keselamatan Jalan selesai dibangun.
“Terminal harus mengakomodasi berbagai kalangan usia. Dengan adanya berbagai sarana pendukung ini, harapannya nanti masyarakat bisa beralih kembali menggunakan angkutan umum ketimbang angkutan pribadi. Sehingga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada,” ujarnya.
Salah satu pengunjung Zaitun, berharap beberapa wahana yang ada juga dirawat. Karena menurutnya beberapa sudah terlihat tidak baik. Dia mencontohkan warna pada wahana backdrop yang terkesan sudah pudar.
“Warnanya sudah mulai pudar. Harus diperbaiki lagi agar tetap bagus, sehingga dapat lebih menarik pengunjung,” ungkapnya. Terobosan yang dilakukan Terminal Bulu Pitu sejauh ini ternyata juga efektif untuk menarik perhatian warga dari luar daerah seperti Purbalingga, Cilacap, hingga Banjarnegara.
Melati salah satunya. Warga Purbalingga ini sengaja menggunakan angkutan umum dari Terminal Purbalingga ke Terminal Bulu Pitu. Tujuannya adalah beberapa wahana selfie yang disediakan Terminal Bulu Pitu, baik taman payung, backdrop, maupun lukisan tiga dimensi.
Dia mengaku baru pertama kali masuk ke Terminal Bulu Pitu Purwokerto. Melihat banyaknya foto yang beredar di dunia maya tentang wahana di sana, dia mengaku tertarik untuk mencobanya.
“Saya sengaja kesini sama teman buat foto-foto. Saya kesininya juga naik bus soalnya takut bingung kalau naik motor, soalnya ini pertama kalinya saya kesini,” ujarnya gadis masih berada di bangku SMP.
Pengelola terminal berharap, kesan terminal kumuh, penuh polusi dan sederet cap negatif lainnya akan terkikis, sehingga terminal benar-benar menjadi tempat yang menyenangkan dan bernuansa rekreatif. (*)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn