Tak Tersentuh Pamsimas
BANJARNEGARA – Warga Desa Kemranggon Kecamatan Susukan langganan kesulitan mendapatkan air bersih bila kemarau tiba. Pasalnya sumur milik mereka mengering begitu musim penghujan berakhir.
Agung Martin gunawan, warga RT 2 RW 5 Desa Kemranggon mengatakan kesulitan air ini bisa terjadi lebih dari setengah tahun. Bahkan pada musim kemarau berkepanjangan dua tahun lalu, warga kesulitan air bersih berlangsung hingga tujuh bulan. Pasalnya dua sumur yang dimiliki warga mengering. Termasuk dua sumur miliknya yang kering kerontang.
“Saya punya dua sumur yang di depan rumah kedalamannya 12 meter dan di belakang delapan meter,” kata dia.
Namun, kedua sumur tersebut pada saat kemarau tidak mengeluarkan air. Sebab sumur yang dimilikinya mengandalkan resapan air dari sawah. Sehingga ketika irigasi tidak mengalir, sawah mengering dan airpun menghilang.
Dikatakannya, untuk memperdalam sumur guna memperoleh air tanah di lapisan lebih bawah juga tidak meungkinkan. Sebab kedalaman sumur sudah mentok karena dasarnya telah mencapai lapisan batu wadas. “Penggali sumurnya menyerah, sebab dibawahnya sudah wadas,” ungkapnya.
Untuk mengatasi kesulitan air bersih ini, dibangun tower air melalui program Pamsimas untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga. Puluhan warga dibantu TNI bekerja bakti membangun tower air di tanah kas desa di Dusun Mertasari. Fasilitator Teknik Pamsimas DPU Kabupaten Banjarnegara, Bayu Suswanto menjelaskan pembangunan tower air ini 80 persennya berasal dari dana Bantuan Langsung (BLM) sebesar Rp 210 juta. Sedangkan 20 persennya berupa uang tunai Rp 10,5 juta, dan uang tambahan untuk biaya tenaga dan material Rp 42 juta. “Total Rp 262,5 juta,” jelasnya.
Dia mengatakan tower air ini untuk mencukupi kebutuhan air warga Kadus III Mertasari yang terdiri dari tujuh RT. Namun ada satu RT yang lokasinya jauh yakni Gemolong, sehingga tidak terjangkau program ini. Dikatakannya, menara ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi enam RT di Kadus III Mertasari.
Tower air dibangun setinggi delapan meter dengan kapasitas 18 meter kubik. Sedangkan air dialirkan dengan pipa 1,5 inchi dari sumur resapan di tepi Sungai Gumelem yang berjarak 500 meter dari tower air.
Sarto Panca Wibowo, Satlak Pamsimas Desa Kemranggon mengatakan uji coba akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari mendatang. Direncanakan tower air ini mampu mencukupi kebutuhan air 257 KK di Dusun Mertasari. Sedangkan untuk perawatan, akan dibentuk kepengurusan dan biayanya berasal iuran dari warga.
Namun dia belum bisa menjelaskan besaran iuran tiap bulannya, sebab belum dimusyawarahkan dengan warga. Danramil Susukan, Kapten Inf Solikhun mengatakan pihaknya mengerahkan 20 personel untuk membantu warga membangun tower air bersih. Dia mengatakan dengan dikerahkan personel dari Koramil, diharapkan proses pembangunan bisa segera selesai. (drn/nun)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn