CILACAP-Ironi. Begitulah keadaan sarana penunjang ruang di Kabupaten Cilacap yang masih menjadi momok pendidikan. Dari data Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Cilacap Tahun 2016, masih ada ruang kelas yang rusak sebanyak 3.230 di tahun 2014 lalu. Padahal, angka totoal jumlah runag kelas sebanyak 11.309.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Warsono, mengatakan, sejumlah sekolah memang telah membutuhkan ruang kelas yang baru karena bertambahnya siswa yang masuk ke sekolah tersebut. Namun, Warsono mengklaim bahwa tidak ada ruang kelas yang tak layak pakai.
“Rusak hanya rusak wajar, tidak ada yang sampai tidak layak pakai. Hanya ada yang rusak ringan misal dinding kurang terawat. Tetapi kita pastikan kelas yang tidak layak pakai atau sudah rusak besar tidak ada,” ucapnya.
Sementara itu, pada rapat Paripurna Istimewa pembahasan LKPJ bersama DPRD dan juga Bupati pekan lalu, disebutkan bahwa Kabupaten Cilacap masih kekurangan ruang kelas dan ruang baca. Ruang kelas dan ruang baca SD yang masih kurang berjumlah 24. Sedangkan SMP masih kurang 54 laboratorium dan juga ruang baca.
Untuk penambahan ruang kelas, kata dia, akan dilakukan merata di seluruh Kabupaten Cilacap. Namun, ruang kelas yang menjadi prioritas penanganan untuk diperbaiki adalah di Cilacap bagian Barat dan Timur.
“Untuk ruang kelas Cilacap bagian Kota atau Tengah kebanyakan sudah bagus. Yang memang ada kerusakan sebagian besar di Cilacap bagian Timur dan Barat, ” ujarnya.
Dia mengatakan, Dinas telah menyampaikan surat edaran agar seluruh lingkungan sekolah diinventarisir. Dengan data yang muncul nanti, dinas akan mengkaji penambahan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar siswa berupa ruang kelas baru di sejumlah sekolah.
Sementara itu, target dan tujuan dari pihak Dinas Pendidikan pada Hari Pendidikan Nasional (hardiknas) hari ini adalah menciptakan suasana sekolah tanpa tekanan.
“Arahan dari kita adalah agar sekolah dibuat seperti taman bermain, sehingga para siswa dapat belajar sambil bermain. Baik itu tingkat SD, SMP atau SMA kita tidak ingin membuat siswa merasa tertekan jika datang ke sekolah,” katanya. Penambahan ruang kelas baru tersebut juga ditujukan agar para siswa lebih senang dan nyaman berada dalam ruang kelas. Warsono mengatakan bahwa siswa cenderung lebih berprestasi jika tanpa tekanan dan berada di ruang kelas yang membuat pikiran lebih fokus. (hen/ttg)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn