Warga Sampang yang Terancam Hukuman Mati
CILACAP-Mencuatnya salah satu warga Cilacap yang terancam hukuman mati di Tiongkok membuat prihatin sejumlah kalangan. Termasuk, kalangan akademisi yang menilai jika kasus Tuti yang diduga terlibat jaringan narkoba internasional menandakan lemahnya perlindungan WNI di luar negeri.
Terlepas dari apa kesalahannya, pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah semestinya mempunyai akses informasi yang bisa diterima keluarganya. Sebab kelurga Tuti yang ada di Sampang, masih belum tahu kondisi Tuti yang terbaru.
“Padahal pemerintah mempunyai perwakilan di Tiongkok. Sehingga, sangat disayangkan jika keluarga Tuti tidak pernah mendapatkan akses informasi,” kata Munir Riyanto MM MSi, pengamat dan akademisi dari Universitas NU Al Ghozali.
Dia mengakui, pemerintah masih abai terhadap perlindungan warganya. Bahkan, masih sangat lemah. Ditambahkan dia, proses pendampingan warga yang proses keberangkatannya jelas diketahui seperti TKI juga masih lemah. Apalagi, kata dia, yang tidak diketahui.
“Harusnya ada komunikasi antara keimigrasian dengan keluarga orang yang mempunyai masalah di luar negeri,” tegas dia.
Dikatakan dia, terkait dengan permasalahan hukum, biarlah menjadi ranahnya sendiri. Sebab, orang yang melakukan kesalahan sudah pasti akan menanggung resikonya.
“Yang perlu dikawal sebenarnya proses hukumnya seperti apa. Kalau dibebaskan atau tidak itu juga tergantung dari tingkat kesalahannya. Hanya saja prosesnya seperti apa itu yang perlu diketahui. Setidaknya keluarganya mendapatkan informasi,” ujar dia.
Munir berharap pihak terkait dapat memberikan pendampingan terhadap keluarga Tuti. Paling tidak, ada akses yang bisa diperoleh oleh keluarganya. Sebab, orang yang tengah menghadapi masalah tetap mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan.
“Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi semua warga negara. Bahwa legalitas itu penting sebagai bagian dari upaya perlindungan,” terang dia.
Sementara itu, hingga sekarang, berita adanya warga Cilacap yang akan dieksekusi mati di Tiongkok terus menjadi buah bibir dimasyarakat. Sedangkan keluarga Tuti masih gelap terkait keberadaan Tuti karena tidak ada informasi. Keluarga tetap berharap agar pemerintah membantu pembebasan Tuti dari kasus yang menimpanya. Keluarga yakin jika dia hanya dijebak dan menjadi korban.
“Adik saya itu orang yang sangat sederhana. Dari desa tidak tahu apa-apa. Sehingga kalau benar dia membawa barang itu pastilah karena dijebak,”kata Suwarti kakaknya.(yan/ttg)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn