Tahura Tak Jelas Realisasinya
BANYUMAS-Pemerintah Desa Krajan Kecamatan Pekuncen, berharap Pemkab Banyumas dapat mendukung pengembangan wisata alam berupa air terjun dan hutan raya.
Apalagi beberapa tahun sebelumnya, Desa Krajan menjadi bagian dari rencana pendirian Taman Hutan Raya (Tahura) di wilayah Kecamatan Pekuncen. Namun hingga kini rencana tersebut tak jelas realisasinya.
Perangkat Desa Krajan, Agus Giniarso mengatakan, Krajan mempunyai sejumlah air terjun alami yang tak kalah menawan. Air terjun yang belum tergarap antara lain Curug Kali Kawung, Curug Kali Mremang dan Goa Angin. Hingga kini potensi alam itu masih belum termanfaatkan.
“Kami berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, potensi alam ini bisa dijadikan objek wisata alam,”jelasnya.
Sementara itu, lanjut Agus, untuk program Tahura merupakan program yang digagas oleh pemerintah untuk memanfaatkan areal hutan lindung agar bernilai ekonomi dan ekologi. Wilayah yang akan menjadi Tahura ini adalah wilayah Perhutani di wilayah Desa Krajan, Pekuncen dan Glempang seluas 125 hektare. Wilayah hutan di tiga tersebut rencananya akan diintegrasikan sebagai hutan lindung.
“Bahkan dulu ada rencananya nantinya di Tahura ini akan dimasukan sekitar 1000 jenis flora dan fauna. Dengan seperti itu maka konsep ekowisata yang memberdayakan masyarakat setempat akan terwujud,”katanya.
Program tersebut kata Agus telah dibahas secara serius oleh jajaran pejabat Pemkab Banyumas dan DPRD Banyumas tahun 2007, bahkan aparatur pemerintah desa dan dinas terkait sempat melakukan studi banding ke Batu Malang, Jawa Timur. Namun ternyata hingga kini tak jelas kelanjutannya.
“Padahal dulu sempat diwacanakan kalau Tahura ini terwujud maka akses jalan dekat hutan akan diwujudkan sebagai jalan wisata. Sementara pengelolaan dari Tahura ini akan dilaksanakan oleh badan tertentu yang dibentuk dari masyarakat, LMDH dan pemerintah,”jelasnya.
Warga Desa Pekuncen, Wardoyo juga sempat mendengar adanya wacana Tahura ini beberapa tahun silam. Namun demikian hingga kini ternyata tak jelas kelanjutannya. Padahal warga berharap agar potensi hutan yang ada di wilayah kaki Gunung Slamet dapat dimanfaatkan secara ekonomi dan ekologi secara maksimal.
“Wacananya dulu Tahura ini akan menjadikan jalan dari perbatasan Brebes-Banyumas akan terhubung hingga sampai ke wilayah Baturaden. Konon dengan dibangun dengan APBN, Tahura ini menjadi potensi hutan sebagai sumber pendapatan daerah dan masyarakat akan dimaksimalkan,”imbuhnya. (gus/din)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn