Tak Semua Sekoah Punya Guru Khusus ABK
PURWOKERTO – Pelayanan pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi, ditargetkan terdapat di setiap kecamatan di seluruh Kabupaten Banyumas. Dari data yang dibuat Dinas Pendidikan Banyumas, hingga tahun 2014 lalu jumlah ABK juga menjadi salah satu penyebab anak putus sekolah. Oleh karena itu, pelayanan di tiap kecamatan juga harus ditangani oleh guru pendamping yang terlatih.
“Didaktik atau pola pengajaran dan cara menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa hampir sama dengan sekolah pada umumnya. Hanya saja, memang diperlukan kesabaran dan pola khusus untuk ABK,” kata Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Agus Wahidin.
Menurutnya, dengan memahami dan menerapkan didaktik yang tepat dan sesuai, akan berdampak positif terhadap pelaksanaan proses pembelajaran.
Saat ini, Kecamatan Gumelar telah menjadi percontohan penerapan layanan siswa berkebutuhan khusus. Di setiap desa di kecamatan tersebut telah dibangun layanan semacam itu dan dibantu oleh para relawan. ”Untuk ABK memang dibutuhkan pengajar yang memiliki kesabaran dan keterampilan yang benar-benar terlatih. Bisa dibilang mereka harus mendidik dengan hati. Namun sampai sejauh ini belum semua sekolah memiliki guru khusus ABK sehingga diusahakan guru umum agar bisa menjadi guru pendamping ABK,” ungkapnya.
Dia mengatakan, dalam mengembangkan sekolah inklusi, dibutuhkan dukungan dari semua pihak lintas sektoral. Selain dari Dinas Pendidikan sebagai pemangku kepentingan, dukungan dari instansi pemerintah yang lain seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan juga diperlukan. Selain itu, dukungan dari masyarakat khususnya orang tua yang memiliki ABK juga sangat penting peranannya.
Masyarakat perlu mengubah pandangan negatif terhadap anak berkebutuhan khusus. Orang tua tidak perlu merasa malu memasukkan mereka ke bangku sekolah karena anak berkebutuhan khusus tetap harus diupayakan untuk mendapatkan pendidikan. Jumlah anak putus sekolah di Kabupaten Banyumas untuk jenjang Sekolah Dasar, saat ini mencapai 0,9 persen dari 170.250 jumlah siswa yang ada atau sekitar 1.530 siswa. Jumlah ini tersebar di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas. Sementara untuk jenjang SMP dan SMA proses pendataan belum selesai sampai sekarang. (sbw/din)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn