Jakarta — Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat sebanyak 2.727 jiwa warga mengungsi akibat peningkatan aktivitas Gunung Sinabung. Mereka berasal dari empat desa yang terdapat di sisi Selatan dan Tenggara kawah Gunung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera utara itu.
Rinciannya, 963 jiwa atau 218 kepala keluarga (KK) warga Desa Tiga Pancur, 1.108 warga atau 381 KK dari Desa Gurukinayan, 256 jiwa atau 68 KK asal Desa Pintu Besi dan 400 jiwa warga Desa Berastepu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, jumlah tersebut masih sementara. Sebab, hingga kini pendataan masih terus dilakukan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo.
Di samping itu, BPBD Karo pun telah mendirikan posko pengungsian yang terletak di empat titik, yakni di Pos Paroki, Pos KNPI Kabanjahe, Pos Pendopo Kantor Bupati Karo dan Pos Serbaguna, Simpangempat. Sutopo menyampaikan, seluruh pengungsi tersebut telah tersebar di empat posko. Untuk warga Desa Tiga Pancur berada di Pos Paroki, warga Desa Gurukinayan di Pos KNPI Kabanjahe, Desa Pintu Besi di Pendopo Kantor Bupati Karo, dan sisanya di Pos Serbaguna.
Selain posko, sejumlah dapur umum dan tenda pengungsian telah didirikan. “BPBD yang didampingi Tim Reaksi Cepat BNPB juga terus berusaha memenuhi kebutuhan dasar pengungsi,” ungkap Sutopo di Jakarta, kemarin (4/6).
Sutopo mengatakan, meski stastus Sinabung telah naik dari waspada menjadi awas, kegiatan warga di Kabupaten Karo masih berjalan normal. Menurutnya, warga tidak terlihat panik. Sebab, masyarakat telah cukup beradaptasi dengan erupsi Gunung setinggi 2.460 Meter di atas permukaan laut (dpl) itu sejak lima tahun lalu. “Tapi buka berarti tidak perlu ada evakuasi karena sudah terbiasa. Sebab, tidak pernah tahu kapan erupsi terjadi mengingat aktivitas terus naik,” kata dia.
Seperti dikabrakan sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Sinabung menjadi awas pada Selasa (2/6), pukul 2300 WIB. Peningkatan ini dilakukan lantaran aktivitas Sinabung yang terus meninggi. Dilaporkan, volume kuba larva Sinabung telah naik hingga 3 juta meter kubik sejak Selasa lalu. Guguran larva pijar juga terus teramati dari puncak sejauh 1-2 Kilometer (Km) menuju Selatan dan Tenggara. “Hingga Kamis sore tercatat terjadi 42 kali guguran dan tremor (getaran) menerus,” tuturnya. (mia/bdg)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn