WANGON – Tiga bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yaitu bagus Suliso (10) siswa kelas 4 yang beralamat di RT 05 RW 04, Wirayuda (11) siswa kelas 5 beralamat di RT 01 RW 05, dan Sendi (11) siswa kelas 5 beralamat di RT 04 RW 04 Desa Parungkamal, Kecamatan Lumbir, ditemukan meninggal dunia karena tenggelam saat main air di Sungai Loh Pasir, masuk RT 05 RW 16 Grumbul Slatri, Desa Wangon, Kecamatan Wangon, Selasa (19/5) pukul 15.00.
Informasi yang diperoleh, ketiga korban bersama temannya yang menjadi saksi yaitu Endi Purnomo (10) siswa kelas 4 beralamat di RT 05 RW 08 berangkat dari rumah untuk bermain di Sungai Loh Pasir atau sekitar 500 meter dari rumah.
Sampai di lokasi, keempat bocah tersebut bermain dengan loncat dari darat ke air. Namun tiga anak yang loncat ke sungai tidak muncul kembali ke permukaaan. Hal itu membuat Endi langsung lari ke rumah warga untuk mencari pertolongan.
“Tiba-tiba ada anak lari ke rumah saya minta pertolongan. Dia mengatakan temannya yang sedang main di sungai setelah loncat kedalam tidak muncul-muncul. Akhirnya saya ke lokasi bersama anak yang pintar berenang dan juga anak yang melapor,” kata Sarno (50), warga RT 05 RW 08 Desa Parungkamal, Lumbir yang menjadi saksi.
Sampai di lokasi, ternyata tiga anak yang dilaporkan tenggelam belum muncul ke permukaan. Sehingga Sarno yang datang bersama Noto (13) yang dikenal pintar berenang, langsung menyuruh Noto masuk kedalam sungai. Ternyata Noto mendapati tiga anak tersebut berada di dasar sungai yang mempunyai kedalaman 1,8 meter.
“Noto masuk kedalam untuk mengevakuasi satu persatu anak, sedangkan saya berada di darat untuk mengangkat. Ketiganya sudah tidak bernyawa,” jelas Sarno.
Setelah semua korban diangkat ke darat, warga kemudian melaporkan kejadian ke pihak kepolisian. Petugas dari Polsek Wangon datang bersama pihak medis dari Puskesmas Wangon.
Kapolsek Wangon AKP Supriyanto mengatakan, salah satu korban bersama teman-temannya berniat main ke rumah eyangnya yang berada di Grumbul Slatri, Desa Wangon. Kemudian empat anak bermain air di Sungai Loh Pasir di sekitar Grumbul Slatri.
“Keempat anak bermain loncat-loncatan dari darat ke air. Setelah lompatan yang ke sekian kali, tiga anak tidak muncul ke permukaan setelah melompat. Nah, satu anak yang belum melompat langsung mengira tiga temannya tenggelam, dan lari ke rumah warga,” terang Kapolsek.
Dari pemeriksaan yang dilakukan pihak Puskesmas Wangon, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Korban meninggal karena lemas kehabisan oksigen. Kemungkinan kaki kram sehingga tidak bisa berenang dan tenggelam.
“Empat anak ini bisa berenang. Mungkin karena berkali-kali meloncat membuat kaki kram. Sehingga pada loncatan terakhir mengalami kram saat berada di dalam air, membuat korban tenggelam karena kedalaman sungai mencapai 180 sentimeter dengan arus yang tenang,” katanya.
Setelah diperiksa pihak Puskesmas Wangon, ketiga korban langsung dibawa ke rumah duka. “Selesai diperiksa, kami langsung serahkan ke keluarga dengan menggunakan dua mobil ambulan,” ujarnya.
Salah satu perwakilan keluarga, Supangat, saat penyerahan korban mengatakan, pihak keluarga menerima atas musibah yang dialami anaknya dan murni tenggelam di sungai. “Kami menerima kenyataan ini sebagai musibah dan karena murni kecelakaan,” tuturnya. (gus/sus)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn