ROMA – “Joao Mario takkan bisa seperti Radja Nainggolan,” begitu yang dikatakan allenatore Inter Milan Luciano Spalletti musim lalu. Ya, sebelum Inter membeli Nainggolan dari AS Roma musim panas lalu, Mario-lah yang diproyeksikan main sebagai trequartista. Sayang, dia tak bisa memenuhi ekspektasi dan lebih sering duduk di bench Nerazzurri.
Nah, Selasa dini hari kemarin WIB (30/10) Mario menjawab kata-kata Spalletti itu. Pada big match melawan Lazio di Olimpico, Roma, gelandang timnas Portugal itu mampu tembus di starting eleven Serie A lagi setelah 9 bulan 25 hari. Pemain 25 tahun itu pun memerankan tugas sebagai trequartista dalam 57 menit pertama di Serie A musim ini.
”Saya mampu bermain sebagai gelandang atau trequartista. Dua-duanya bagus bagi saya. Tapi, yang terpenting itu saya bisa bermain kembali,” ucap Mario, seperti dikutip di Sempeinter. Kebetulan, kemarin Spalletti masih belum bisa memainkan Nainggolan. Dia masih dalam masa recovery pasca cedera engkel.
Mario mengungkap, dia sudah jauh-jauh hari menyiapkan dirinya supaya dapat meledak. ”Tiap hari saya mencoba selalu berlatih maksimal demi mendapat kesempatan ini. Tak peduli di laga apa saya bermain, saya selalu siap,” tuturnya, kepada Sky Sport Italia. Mario kemarin tidak menyumbang gol atau assist.
Mauro Icardi yang jadi bintang malam itu. Icardi mencetak dua gol yang masing-masing terjadi pada menit ke-28 dan 70. Satu gol lagi dicetak Marcelo Brozovic pada menit ke-41. Dua gol Icardi pun datang dari assists Matias Vecino dan Borja Valero. Brozo, Vecino, dan Valero di laga kemarin bisa jadi pembeda. Tidak dengan Mario.
Mario bersama Brozovic dan Vecino di middle three Inter. Dalam analisis Football Italia menyebut Mario efektif mengisi peran Nainggolan. Bedanya, peran nomor 10 dijalankan Mario dengan tak begitu terlihat. Dia kadang bergerak ke kiri bertukar peran dengan Ivan Perisic, atau mengisi posisi lebih dalam Brozovic.
Mario bisa jadi plan B ketika Nainggolan absen. Spalletti pun mengakuinya. ”Saya bakal salah besar jika sampai tak memainkannya malam ini (Selasa dini hari WIB). Karena, dia layak mendapatkannya. Malam ini, dia sudah menunjukkan permainannya dalam level terbaik,” beber Spalletti, dikutip situs FC Inter News.
Kesempatan main sebagai starter kemarin bisa jadi pelipur lara Mario. Apalagi, saat paro musim lalu dia sampai “disekolahkan” ke West Ham. Masa depannya musim ini juga masih tak 100 persen aman. Selain memasukkan Mario, Spalletti pun secara mengejutkan tak memainkan bek tengah Stefan De Vrij.
Spalletti menyebut, ini sebagai pertanda bahwa dia bukan pelatih yang bisa mudah untuk memberi kepercayaan bagi pemainnya sebagai starter. ”Tak ada istilah teman di tim ini. Mampu bermain bagus, maka kepercayaan starter bakal datang,” tambah mantan tactician AS Roma itu. (ren)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn