SELEBRASI: Pemain Inter Milan merayakan kemenangannya usai mengalahkan Brescia di Serie A, kemarin.ISTIMEWA
MILAN – Tekad Inter menggeser sang rival, Juventus dari singasana Serie A akhirnya terwujud. Skuat Antonio Conte sukses mengalahkan Brescia 2-1, dini hari kemarin.
Menjadi tim tamu di Stadio Mario Rigamonti, Inter unggul dua gol lebih dulu berkat Lautaro Martinez (23′) dan Romelu Lukaku (63′). Pada menit ke-76, Brescia mampu mengejar ketertinggalan yang datang dari gol bunuh diri gelandang Inter Milan Skriniar.
Hasil ini membuat Nerazzurri mengoleksi 25 poin, unggul dua angka dari sang rival Juventus. Sementara Brescia, tetap bertahan di zona degradasi. Anak asuh Eugenio Corini kukuh di posisi ke-18 dengan tujuh poin dari sembilan pertandingan.
Kendati demikian, laga kemarin cukup menguras Romelu Lukaku dan kawan-kawan. Determinasi lini pertahanan Nerazzurri membuat pemain Brescia tak bisa berbuat banyak.
Dilansir dari Skysport Italia, bomber Inter Lautaro Martinez mengakui, hasil tiga poin di kandang Brescia diraih dengan gempuran habis-habisan. “Kami bermain dengan intensitas yang tinggi melawan tim yang bergerak dengan sangat baik, kami benar-benar lelah,” ujarnya usai pertandingan.
Bagi El Toro-sebutan Lautaro kemenangan timnya di Mario Rigamonti sangat penting ditengah padatnya kompetisi Serie A. Kemenangan ini menambah kepercayaan diri rekannya jelang giornata ke-11 kontra Bologna, Minggu (3/11) depan.
“Kelelahan itu wajar, karena kami bermain dengan intensitas tinggi setiap tiga hari, sehingga menguras tenaga kami. Kami tetap senang dengan pekerjaan yang kami lakukan untuk tim dan pelatih kami,” ujarnya.
Sementara, allenatore Inter Antonio Conte mengatakan kemenangan di Brescia, mereka peroleh berkat tekad pemain yang murni untuk menang. “Kami berada di puncak klasemen, tetapi mendorong mesin ke arah maksimal dan itu tidak bisa ditunda-tunda lagi,” ujarnya.
Ia juga mengomentari kemenangan penting timnya atas Brescia semalam yang untuk sementara membawa La Beneamata kembali ke puncak klasemen. “Menjadi sulit untuk berbicara tentang permainan, karena para pemain yang sama selalu ada di sana. Mereka berjuang sampai nafas penghabisan,” kata Conte dilansir dari Football Italia.
“Itu adalah pertandingan keempat kami dalam sembilan hari, dengan pemain yang sama. Situasi atau hasil apa pun dapat diterima pada saat itu. Yang bisa kita lakukan adalah berterima kasih kepada mereka atas semangat yang mereka tunjukkan untuk bertahan sampai akhir,” tambahnya.
Sementara, Direktur Inter Beppe Marotta mencoba meyakinkan Conte sebelum pertandingan untuk mengintervensi incaran Inter di bursa transfer Januari mendatang.
“Dapat jaminan pemain baru Januari nanti? Ini bukan soal jaminan. Kami perlu untuk belajar dari setiap situasi dan menyadari apa yang terjadi. Saya baru berada di Inter selama empat bulan dan saya mulai mengerti hal-hal yang sebelumnya tidak saya sadari pada Juni lalu,” ujarnya.
“Jadi kami harus berusaha untuk terus lebih baik dan menghindari situasi yang sama terjadi di masa depan. Kami berada di puncak klasemen untuk sementara dengan 25 poin, namun itu kami raih dengan memaksakan mesin yang kami miliki dan kami tak bisa terus seperti ini,” tambahnya.
Kemenangan di Brescia mencatatkan sejarah baru bagi The God Father-sebutan Conte. Ia menjadi pelatih Inter pertama yang mampu mencetak gol di 13 laga kompetitif pertamanya. (fin/tgr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn