PURWOKERTO – Pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 12 simpang ditutup mulai pukul 20.00 sampai dengan pukul 04.00 pagi. Hal tersebut berdampak pada masyarakat. Terutama para pedagang kaki lima.
Salah satunya yang dirasakan oleh pedagang yang berada di dekat Alun-alun Purwokerto. Salah satunya adalah Sugianto.
Menurutnya, penutupan yang terjadi akan berdampak pada barang dagangannya. Ia yang menjual minuman seperti kopi mengaku, jika penutupan itu akan semakin menambah sepi pembeli.
Ia biasa berjualan pukul 16.00 dan selesai pagi hari. “Kalau ditutup begitu ya seperti saat tahun baru, sepi,” katanya.
Meski sepi pembeli jadi konsekuensi, namun Ia menyadari jika hal tersebut untuk kebaikan bersama. Dan Ia berharap agar pandemi cepat berlalu.
Sementara pedagang lain, yang tak jauh dari Alun-alun, Yadi. Ia menambahkan, mall yang ditutup pukul 19.00 juga sudah berpengaruh terhadap dagangannya.
“Dampak ditutupnya mall pukul 19.00 sudah terasa. Malam itu sepi pembeli. Seperti tidak ada yang keluar ke kota,” katanya.
Ia berharap, akan ada bantuan tambahan yang diberikan oleh Pemerintah untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
“Ya mau bagaimana lagi, pendapatan kita bukan bulanan. Tapi harian. Jadi setiap hari ya harus cari rejeki,” tuturnya.
Kapolresta Banyumas Kombes Pol Whisnu Caraka SIK melalui Kasat Lantas Kompol Ryke Rhimadhila, SH SIK MH mengatakan dalam rangka pelaksanaan PPKM pihaknya melakukan penutupan sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Purwokerto (selengkapnya lihat grafis).
“Diharapkan dengan kerjasama semua pihak, pelaksanaan PPKM di wilayah Kabupaten Banyumas dapat berjalan maksimal, sehingga penyebaran virus covid-19 dapat ditekan penyebarannya,” tandasnya. (mhd/aam)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn