SEMAKIN PARAH : Abrasi Sungai Cileumeuh di Desa Cilopadang, Kecamatan Majenang semakin parah dan berpotensi memutus jalan desa. (ISTIMEWA)
CILACAP – Kondisi abrasi Sungai Cileumeuh di perbatasan Kecamatan Cimanggu dan Majenang, semakin hari semakin parah. Selain telah menyebabkan puluhan warga terdampak, abrasi tersebut juga berpotensi memutus jalan desa.
Dari catatan warga setempat, abrasi tersebut sudah mulai sekitar tahun 1997. Tetapi belum ada aksi nyata untuk penanganan permanen lokasi tersebut dari pihak berwenang.
Kejadian paling parah terjadi saat sebuah jalan di Desa Cilopadang, Kecamatan Majenang putus total akibat gerusan sungai Cileumeuh. Akibatnya warga sudah tidak lagi nyaman tinggal di lokasi tersebut karena rumahnya sudah seperti akan ambruk.
“Ini sudah terjadi sejak sebelum krisis moneter (1998) lalu,” kata Saryono, warga Desa Cilopadang, Senin (14/3).
Saat ini, dia menambahkan, banyak warga mulai mengeluhkan luas tanah di tepi sungai yang menyusut drastis. “Lama-lama sungai bergeser ke arah barat,” dia menambahkan.
Abrasi sungai terakhir kembali terjadi pada 10 Februari 2022 lalu dan mengakibatkan kerusakan semakin bertambah parah. Abrasi bulan lalu itu kembali memakan bahu dan badan jalan penghubung antar dusun di Desa Cilopadang.
Bukan hanya itu, satu rumah warga Desa Rejodadi Kecamatan Cimanggu juga nyaris ambruk dan empat lainnya juga terancam roboh.
Laman Berikutnya
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn