PURBALINGGA – Belasan pelajar yang kedapatan tengah membolos sekolah, terjaring razia Satpol PP, Rabu kemarin (11/2). Sejumlah pelajar tersebut dirazia di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Purbalingga.
Razia yang dipimpin oleh Kasi Pembinaan, Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Kabupaten Purbalingga Sutrisno itu, dimulai dengan mendatangi sejumlah lokasi di wilayah kecamatan kota, yang selama ini menjadi tempat mangkal pelajar yang membolos. Namun, dari sederet lokasi yang dirazia, petugas tak menemukan satu pun pelajar membolos di lokasi tersebut.
Nihilnya razia di wilayah kota, kemungkinan besar disebabkan razia yang dilakukan sudah bocor sebelum digelar. Hal itu, dibuktikan dengan beberapa wartel yang selama ini menjadi tempat mangkal pelajar membolos, kompak tutup.
Tak mendapatkan hasil di wilayah kecamatan kota, tim kemudian merazia sejumlah tempat di wilayah kecamatan pinggiran, seperti Kecamatan Kalimanah, Kecamatan Kutasari, Kecamatan Bojongsari dan Kecamatan Mrebet. Namun, lagi-lagi tak ada pelajar yang ditemukan membolos di lokasi tersebut.
Tim kemudian meluncur ke wilayah Kecamatan Bobotsari. Di wilayah kecamatan ini, tim baru berhasil menemukan pelajar yang tengah membolos di sejumlah lokasi seperti warnet dan rental PS. Total ada 17 pelajar SMP dan SMK yang berhasil terjaring razia. Mereka kemudian diboyong ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan.
Di wilayah kecamatan ini, sebenarnya tim juga berhasil merazia 12 pelajar perempuan, yang kedapatan tengah berkeliaran di luar sekolah saat jam belajar. Namun, 12 pelajar perempuan itu, tidak ikut dibawa ke kantor Satpol PP.
“Pelajar perempuan yang berhasil kami razia tidak kami bawa ke kantor (Satpol PP), karena terbatasnya daya angkut armada yang kami bawa. Pelajar perempuan yang kami razia, kami lakukan pembinaan di tempat dengan memanggil pihak sekolah,” ujar salah satu anggota tim Satpol PP yang melakukan razia di wilayah Kecamatan Bobotsari, Unggul kepada Radarmas.
Sementara itu, pelajar laki-laki yang terjaring razia dibina di halaman kantor Satpol PP. Mereka diminta menunjukkan kemampuan baris-berbaris mereka di hadapan petugas Satpol PP. Pembinaan baris-berbaris tersebut dilakukan langsung oleh Kasi Dalops Satpol PP Teguh Sungkono.
Setelah itu, kemudian 17 pelajar tersebut, dibawa ke Aula Kantor Satpol PP, untuk dilakukan pembinaan lanjutan. Pembinaan dilakukan oleh Satpol PP, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan olahraga, serta Dinas Pendidikan.
Setelah dilakukan pembinaan, mereka kemudian dikembalikan ke pihak sekolah untuk dibina lebih lanjut. Satpol PP juga memanggil pihak sekolah, yang pelajarnya terjaring razia.
“Razia ini merupakan razia rutin kami. Kegiatan ini, kami gelar untuk membantu penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Purbalingga. Serta untuk mengurangi kenakalan remaja. Rencananya akan ada 12 kali razia pelajar selama tahun ini,” ujar Kepala Satpol PP Purbalingga Suroto. (tya/bdg)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn