MEMPRIHATINKAN: Kondisi ruang kelas siswa SDN 1 Jingkang yang saat ini direlokasi ke shelter sementara akibat bangunan yang mengalami retak karena gerakan tanah. ISTIMEWA
PURBALINGGA – Belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Purbalingga membuat Dindikbud terus berupaya mengusulkan rehabilitasi pada sekolah yang dinilai sudah kurang memadai.
“Untuk bantuan DAK, saat ini baru penyusunan RK, tinggal menunggu keputusan dari kementerian. Kita sifatnya masih usulan,” ujar Kasi Sarpas SD pada Dindikbud Purbalingga Nanang Bawono, Rabu (11/12).
Sementara untuk alokasi APBD, pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut terkait anggaran untuk pendidikan tahun 2020 mendatang. Usulan rehabilitasi sekolah sendiri ia katakan masih cukup tinggi jumlahnya.
“Usulannya masih banyak, ada di atas 50-an. Kita prioritaskan yang kondisinya sudah mendesak, yang rusak berat, yang jika tidak segera ditangani bisa membahayakan siswa, misalnya ruang kelas yang atapnya hampir roboh,” jelasnya.
Pada tahun ini sendiri, tercatat sebanyak 13 sekolah pada jenjang SD menerima bantuan rehabilitasi sekolah. Sementara dari DAK terdapat sebanyak 152 sekolah.
“Untuk rehab tahun ini rata-rata sudah hampir selesai, tinggal finisihing. Mudah-mudahan bisa memperbaiki yang rusak berat,” pungkasnya. (nif)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn