PENJAGAAN: Petugas Satpol PP Banjarnegara melakukan himbauan agar PKL tidak berjualan di alun-alun. (DARNO/RADARMAS)
BANJARNEGARA – Mengantisipasi menjamurnya pedagang kaki lima (PKL), alun-alun dijaga siang malam. Tujuannya agar alun-alun steril dari PKL. Sebab jika menjamur dan permanen, akan lebih sulit untuk ditertibkan.
Kasatpol PP Banjarnegara, Esti Widodo mengatakan, untuk mencegah munculnya PKL, alun-alun dijaga siang malam.
“Kami patroli dan kami tunggu siang malam. Sudah seminggu ini,” jelasnya, Minggu (16/1).
Dia mengatakan, tim yang melakukan patroli dan penjagaan dibagi dua shift.
“Siang mulai jam 7:30 sampai dengan 16:00. Malam jam 16:00 sampai 22:00,” terangnya.
Untuk sementara PKL yang berjualan diberi himbauan dan teguran lisan agar tidak berjualan di sekitar alun-alun. Dijelaskan, yang diberi himbauan maupun teguran lisan adalah pedagang keliling.
“Mereka pedagang keliling sebetulnya. Hanya berhenti atau jualan di alun-alun, saat alun-alun banyak orang,” jelasnya.
Penyidik Satpol PP Banjarnegara, Sugeng Supriyadhi mengatakan, pedagang keliling yang berjualan di alun-alun diantaranya pedagang mainan, cilok dan somay.
Menurut dia, jika tidak ditertibkan, dikhawatirkan akan menjamur dan permanen.
“Mumpung belum banyak. Akan lebih susah kalau sudah menjamur dan permanen,” ungkapnya.
Untuk menampung pedagang, pemerintah daerah sudah memfasilitasi di Pusat Kuliner.
“Kita berpegang pada Perda Alun-alun dan Perda Trantibum. Kita lakukan penegakan Perda agar tidak menjamur,” ungkapnya.
Penegakan dilakukan secara persuasif. Jika ada yang membandel akan diberi surat teguran pertama, kedua dan ketiga.
“Yang keempat kalau masih membandel kita panggil ke kantor, diperiksa oleh penyidik,” lanjutnya. (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn