PURBALINGGA – Hampir sebulan, taman sisi selatan Alun- alun Purbalingga ditutup kembali. Namun ironisnya, saat ini di pojok timur yang dekat dengan pepohonan dan tenda, kerap digunakan gelandangan untuk berteduh. Kadang dua hingga tiga orang.
Kondisi ini sempat dikeluhkan para pengunjung alun- alun. Karena alun-alun terlihat kumuh. Terutama saat sore menjelang petang. Lalu pernah siang hari ada gelandangan lebih dari seorang di dekat pohon.
“Saya kaget, dikira orang biasa sedang berteduh karena panas siang hari. Ternyata gelandangan dan pengemis. Ini pemandangan yang tidak bagus,” ungkap Kristianto, warga pengunjung, Kamis (15/10) siang.
Kiki, pengunjung lainnya mengatakan, pernah melihat pojok timur ada beberapa orang kumal yang sedang duduk-duduk. Bukan anak-anak punk, tapi seperti gelandangan dan pengemis. “Saya yang harus menghindar. Karena mereka tak bermasker dan kotor,” katanya, kemarin sore.
Pantauan Radarmas, taman Alun-alun sebelah selatan benar- benar telah sepi. Namun sebaliknya selain gelandangan, banyak muda-mudi yang sengaja duduk-duduk di tempat yang sudah sepi itu. Padahal itu di dekat tikungan depan SMA Muhammadiyah Purbalingga.
Seperti diberitakan, saat dua pekan dibuka untuk umum usai revitalisasi, taman dan wahana bermain anak alun-alun Purbalingga, kembali ditutup per Senin (21/9) yang lalu. Pemerintah berdalih usai dievaluasi, wahana itu terlalu membuat potensi kerumunan yang mengkhawatirkan. Terutama karena saat ini angka kasus positif Kabupaten Purbalingga sedang naik.
Pertimbangan utama karena potensi rawan penyebaran Covid-19. Pertimbangan lainnya, karena masih masa pemeliharaan oleh rekanan dan akan dicek kembali semua hasil pekerjaannya. Tak hanya itu, ketika ada kerusakan, masih masa pemeliharaan rekanan penggarap. (amr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn