SIMULASI: Dengan mengenakan pakaian pelindung bom, petugas mengevakuasi tas yang diduga berisi bom saat simulasi di PLTA PB Soedirman, Senin (20/12).
BANJARNEGARA – Sebagai objek vital nasional, PLTA Panglima Besar Soedirman harus bebas dari ancaman terorisme seperti teror bom. Sebab keberadaan PLTA ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat.
Untuk meminimalisir bahaya teror bom yang mungkin muncul, dilakukan pelatihan dan simulasi penanganan ancaman bom di komplek PLTA PB Soedirman, Senin (20/12).
General Manager PT Indonesia Power Mrica Power Generation Unit (PGU), PS Kuncoro mengatakan, Mrica PGU merupakan salah satu pembangkit listrik renewable energy yang ramah lingkungan. Dikatakan PLTA PB Soedirman merupakan obyek vital nasional.
“Kami tidak lengah dalam menjaga PLTA PB Soedirman. Kegiatan bertujuan untuk menjadikan PLTA PB Soedirman tetap handal menyalurkan energi listrik. Karena ini berhubungan dengan kestabilan dalam pasokan energi listrik. Kestabilan energi listrik baik, akan menggerakkan roda perekonomian,” kata dia.
Wakasubden 2 Den Gegana Sat Brimob Polda Jateng Iptu Miftahul Huda SH mengatakan materi dalam pelatihan ini yaitu mengenai penanganan tindakan pertama di TKP bom.
“Misal ada ancaman bom, ada temuan bom atau bom yang sudah meledak, sejauh mana tim pengamanan yang ada di PT Indonesia Power menangani,” ungkapnya.
Langkah selanjutnya yaitu penanganan oleh tim yang berkompeten. “Jadi intinya adalah tindakan pertama setelah ada ancaman atau temuan bom. Tim pengamanan harus tahu apa yang harus dilakukan supaya tidak bingung,” ungkapnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan terbentuk jalur komunikasi yang baik. Adanya ancaman maupun temuan bom akan diteruskan di masing-masing instansi yang berkompeten.
“Supaya terarah dan segera tertangani,” tukasnya. Mengenai pencegahan dari ancaman bom, menurut dia bisa dilakukan dengan dengan cara kegiatan rutin seperti patroli dan dan pengecekan serta screening orang yang keluar masuk.
“Membawa apa dia masuk, itu harus kita cek,” lanjutnya. (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn