KREATIF: Pengelola Kampung Gagot, Arul menerangkan Piramida Smartfarm, Peta Jalan Petani Cerdas (DARNO/RADARMAS)
Masalah klasik di desa. Jumlah petani terus menurun. Itu membuat Amrulloh membuat Kampung Gagot pada akhir 2017. Kini, kampung ini menjadi sarana belajar pertanian. Tak sedikit diantaranya anak-anak dan remaja.
DARNO, Banjarnegara
Kini pula, Kampung Gagot juga mendapat kepercayaan dari berbagai lembaga pertanian. Mereka berasal berbagai wilayah di Indonesia yang ingin menimba ilmu pertanian terintegrasi.
Memasuki Kampung Gagot, sejatinya sama seperti kampung-kampung lainnya di Banjarnegara. Jalan menuju kampung yang berada di RT 1 RW 5 Desa Kutawuluh Kecamatan Purwanegara ini terbilang sempit dan tidak terlalu halus. Suasananya tenang. Sangat jauh dari keriuhan kota.
Namun kampung tersebut sering dikunjungi orang yang ingin belajar pertanian dari berbagai pulau di Indonesia.
“Pengunjung yang datang individu ada kelompok dan juga utusan dari lembaga. Adayang dari pesantren, kelompok masyarakat, termasuk lembaga pemerintah,” ungkap Amrulloh.
Agar pembelajaran lebih terarah, Amrulloh menyusun Kurikulum Piramida Smart Farm. Itu piramida agar peserta menjadi petani yang cerdas. Petani yang punya niat bagus, mindset yang benar dan pandangan pengelolaan pertanian secaramenyeluruh.
Kurikulum ini yang menjadi acuan bagi semua pengunjung singkat atau yang magang. Namun, untuk yang magang pembelajarannya akan lebih detail. Kurikulum ini juga disusun untuk membentuk petani milenial yang cerdas.
Pengunjung yang datang untuk belajar dari berbagai wilayah Indonesia itu ada yang dari Bali, Kendari, Palembang dan berbagai kota di Pulau Jawa.
“Saat ini ada yang magang satu tahun. Dari Palembang,” jelasnya.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn