BANJARNEGARA – Ati Manisem harus berjuang keras untuk mencari nafkah dan mengurus Dwi Ariyanto Hidayat. Sejak umur dua bulan, anak keduanya ini menderita hidrosefalus. Sedangkan anak pertamanya, Sarif Hidayat (13 th) kini telah duduk di SMP. Untuk mencukupi kehidupan sehari hari, Ati Manisem berjualan kopi dan jajan di warung tak jauh dari rumahnya.
Kepada Radarmas, Ati mengatakan anak keduanya lahir normal. “Sejak lahir normal, waktu umur sebulan biasa, ngga kelihatan apa-apa,” kata warga RT 2 RW 5 Dusun Sabuk Sari Desa Kebondalem Kecamatan Bawang, Selasa (9/3). Namun ketika menjelang umur dua bulan, kepala anak keduanya kelihatan membesar.
Saat itu, Dwi Ariyanto Hidayat dibawa ke rumah sakit di Banjarnegara. Dari rumah sakit agar dirujuk ke Purwokerto untuk dioperasi. “Waktu dua bulan dioperasi, sekarang umur sembilan tahun,” jelasnya. Karena penyakit yang dideritanya, sehari-hari Dwi Ariyanto Hidayat terbaring di kasur.
Dia menangis jika ingin makan atau minum susu. Untuk makan, biasanya makan bubur beras merah dan diselingi dengan bubur lain.
“Makan biasanya tiga kali, kadang empat kali. susu kalau nangis dikasih,” jelasnya. Untuk minum, sejak kecil diberikan susu sachet.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ibu dua anak ini berjualan minuman dan jajan. “Jualan warung, kecil-kecilan. Warung kopi dan jajan kecil-kecil buat hidup sehari-hari,” jelasnya. Uang dari hasil berjualan dia hemat agar bisa membelikan bubur dan susu.

Wiraswasta dari Bumiayu Abu Bakar Jamali merasa trenyuh. Sehingga dia tergerak untuk membantu Dwi Ariyanto Hidayat. Dia mengetahui informasi ini dari rekannya di Banjarnegara.(drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn