Nah, mulai musim les nih. Sapa nih yang les di sekolah, juga les di bimbel luar sekolah. Tujuannya apa?
Cerita pertama dari lelaki berambut pirang bernama Arie Mahendra. Dia menceritakan, les disekolah biasanya wajib.
Karenanya, dia pun ikut
“Tapi kalo bimbel mah ga ikut ahh, yang penting bener-bener belajar di rumah pasti bisa kok. Bagi waktunya ya sepulang sekolaah langsung les dehh bis tu pulang istirahat… malem belajar lagi dechh,” katanya.
Beda cerita yang dialami Mugiastuti. Dikatakan dia, les di sekolah ada. Bahkan, waktunya sampai dengan sore hari. Sehingga, waktunya tidka memungkinkan untuk les di luar.
“Jadi gak les diluar, cukup di sekolah aja asalkan memperhatikan pasti bisa,” kata cewek yang sekolah di SMK MPU TANTULAR KEMRANJEN ini.
Cerita selanjutnya dari Widya. Alumni SMA N Sokaraja ini mengaku saat menjadi siswa (belum mahasiswa), memiliki seabrek kegiatan. Mulai dari sekolah, les di sekolah, les di bimbingan belajar, sampai dengan memiliki part time job di Radar Banyumas.
Nah, dia menceritakan, kuncinya adalah disiplin. Bagi waktu itu harus. Ndak banyak nongkrong si. Tapi, memang memiliki waktu agenda nongkrong sendiri. Selesai jadwal satu, langsung pindah jadwal lain.
“Kalau memang jadwal nongkrong bareng temen ya nongkrong, tapi kalau nggak ya mending ikuti jadwal,” akunya.
Nah, selain mereka, ada juga cerita dari para X-pren di kota besar. Simak ceritanya.
Sibuk, kayaknya, udah jadi makanan sehari-hari bagi Anita (namanya emang cuma Anita) asal SMA Amanatul Ummah Surabaya. Yap, sejak masuk SMP, dia berinisiatif menyibukkan diri dengan mengikuti banyak les seperti les vokal, les mata pelajaran, hingga privat mengaji di rumah.
Karena dorongan dari mamanya, Anita akhirnya nggak mengeluh lagi dan makin rajin mengikuti les, terutama les vokal. Usaha keras itu nggak sia-sia loh. Lantaran rajin mengikuti les, sekarang Anita sering mendapat tawaran menyanyi di beberapa acara.
’’Lumayan banyak tawaran job buat nyanyi dan ngisi acara di beberapa mal Surabaya. Bisa buat nambah pengalaman dan uang jajan. Hehehe,’’ ucapnya.
Radityo Nugroho dari SMA Muhammadiyah 5 Jakarta malah memperoleh banyak manfaat dari banyaknya les yang diikuti. Selain ketemu kawan-kawan baru, Radityo mendapat ilmu kebatinan untuk lebih disiplin dalam mengatur jadwal.
Dia mulai memiliki jadwal les yang padat sejak ortunya mengetahui kelemahan Radityo, yakni lemah dalam belajar sendirian. Karena itulah, cowok yang hobi main futsal tersebut disuruh mengurangi waktu bermain dan lebih sering belajar.
’’Sekarang aku udah lumayan bisa atur kegiatan sendiri. Nggak kayak dulu yang suka keteteran karena nggak pernah berhasil buat bikin jadwal,’’ tandas dia. (ndy/zhr/c14/abr/ttg)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn