SEDIH : Zulkifli (kiri) dan Lusiana (kanan) merupakan orag tua Palkis Kire Sakira. Bayi berusia empat tahun meninggal setelah mengalami demam tinggi.IMAM/EKSPRES
SEMPOR-Palkis Kire Sakira seorang bayi berusia 4 bulan warga RT 5 RW 2 Desa Bonosari Sempor meninggal dunia setelah mengalami demam tinggi.
Meski sempat mendapatkan perawatan medis di RS PKU Gombong, namun nyawa Sakira tak dapat terselamatkan. Sakira menggalami demam tinggi, setelah sehari sebelumnya mendapatkan Imunisasi Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT) 3 dan Polio 4, Minggu (26/8) lalu.
Meninggalnya Sakira tentu menjadi duka mendalam bagi kedua orang tuanya yakni Zulkifli (25) dan Lusiana (26). Sakira merupakan anak kedua dari pasangan tersebut. Kendati sedang dirudung duka, namun kedua orang tua Sakira, mengaku telah ikhlas menerima suratan takdir tersebut.
Saat ditemui Ekspres, Minggu (2/9), kedua orang tua Sakira menyampaikan, pada Minggu (26/8) lalu, Sakira mengikuti imunisasi DPT 3 dan Polio 4. Setelah itu pada malam Senin (27/8) hingga siang, Sakira mengalami demam wajar. Namun pada siang menjelang sore, deman terus meningkat.
Sekedar informasi, Sakira sudah dua bulan ini tinggal bersama kakek neneknya, yakni Sario (61) dan istrinya. Alasannya karena Zulkifli dengan istrinya masih memiliki anak kecil, yang masih berumur 2 tahun.
Melihat kondisi Sakira yang alami demam tinggi Sario (61) pun bergegas pergi ke rumah bidan yang mengimunisasiya yakni Sri Murtini warga RT 2 RW 2 Desa Bejiruyung Sempor. Kedatangan Sario ke rumah bidan tersebut untuk memberitahu kondisi Sario. “Saat itu bidan hanya menyampaikan, demam setelah imunisasi DPT adalah hal yang umum. Demam dapat terjadi hingga 3 hari,” tutur Lusiana.
Dijelaskannya, oleh bidan, Sario lantas diberi obat. Hingga pukul 22.30 WIB Sakira masih mengalami demam tinggi. Pihak keluarga akhirnya berinisiatif membawanya ke PKU Gombong. Sakira langsung dirawat di Ruang IGD. Selasa (28/8) sekitar pukul 01.15 WIB menghembuskan nafas terakhir. Jenazah sampai di rumah duka sekitar pukul 02.30 WIB dan di kebumikan pukul 10.00 WIB.
Meski mengaku ikhlas dengan kepergian buah hatinya, namun baik Zulkifli maupun Lusiana mengaku menyesalkan sikap bidan yang tidak mengunjungi pasien (Sakira) saat Sario ke rumahnya. Jika saja bidan segera mengunjungi pasien mungkin dapat melakukan tindakan sejak dini. “Kami ikhlas dan tidak akan menuntut apapun, biarlah Sakira tenang di alam sana. Yang diimunisasi bukan hanya Sakira saja, dan bayi lain juga sehat. Mungkin kondisi tubuh Sakira tidak sekebal bayi lainnya. Kami sangat merasa kehilangan,” jelas Lusi dengan mata berkaca-kaca.
Dari foto dan rekaman video yang diperlihatkan kepada wartawan koran ini, Sakira terlihat sehat dan ceria. Sosok bayi mungil perempuan dengan hidung mancung, kulit putih dan mata bersih bersinar, terlihat lucu dan menggemaskan bercanda ria dengan orang tuanya. Lusi menyampaikan, selama diasuh oleh simbahnya, Sakira sehat dan tidak pernah mengalami gangguan kesehatan. Sakira tumbuh sehat dengan berat badan mencapai 7 kilogram.
Terpisah saat ditemui di rumahnya, Bidan Sri Murtini menyampaikan, proses imunisasi telah dilaksanakan dengan benar. Setelah kejadian tersebut, pihaknya juga mencari informasi dari PKU. Dari data yang diterima, saat dibawa ke PKU Gombong, kondisi pasien mengalami dehidrasi tinggi. Selain itu paru-paru Sakira juga dipenuhi cairan.
Hal itu bisa disebabkan karena pasien tersedak saat minum. Sehingga cairah dapat masuk ke paru-paru. “Data yang saya terima dari PKU, paru-paru Sakira dipenuhi cairan. Itu bisa terjadi karena tersedak,” ucapnya, sembari menambahkan, saat itu Sario juga tidak membawa Sakira dan tidak pula meminta pihaknya untuk memeriksanya.(mam)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn