TUKIK : Anakan penyu atau tukik di penangkaran penyu area Konservasi Penyu Obyek Wisata Kalibuntu Jagasima Klirong.IMAM/EKSPRES
KEBUMEN – Puluhan telur penyu jenis lekang telah berhasil menetas di lokasi Konservasi Obyek Wisata Kalibuntu Desa Jogosimo Klirong. Kini anak penyu atau tukik tersebut mendapat perawatan secara intensif sebelum dilepas ke habitan asalnya.
Sekedar informasi Penyu Lekang mempunyai nama latin Lepidochelys olivacea. Spesies penyu ini hidup di perairan tropis dan subtropis yang berperairan dangkal. Penyu lekang ditemukan bertelur di Samudra Hinda dan Pasifik. Selain itu juga di pantai di pulau-pulau besar.
Koordinator konservasi penyu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gajah Gunung Kastam mengemukakan mengungkapkan awalnya ditemukan sebanyak 35 telur penyu. Ini kemudian mulai ditetaskan pada tanggal 31 Mei lalu. Dari 35 telur menetas 21 pada tanggal 15 Juli. Selain itu enam telur lainnya menetas pada tanggal 16 Juli. Satu telur menyusul menetas pada tanggal 18 Juli. Sementara itu, terdapat empat telur yang menetas tidak sempurna atau prematur. “Tukik ini untuk sementara masih kami rawat terlebih dahulu. Nantinya akan kami lepasliarkan ke habitat asalnya,” tuturnya..
Dijelaskan, perawayan dilaksanakan dengan menampung di lokasi yang aman dari gangguan pemangsa atau predaror. Selain itu juga diamankan dari tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab. Di tepat konservasi penyu mendapatkan makanan berupa voer khusus penyu dan daging. “Tukik mulai memakan daging sejak usia 5-6 hari. Sebelumya tukik dibantu dengan makanan buatan. “Rencananya, pelepasliaran anakan penyu secara serentak akan kami lakukan pada awal bulan Agustus mendatang,” jelasnya.
Kastam menambahkan di lokasi penetasan telur penyu sendiri, kini sedikitnya terdapat 500 butir telur penyu. Semuanya belum belum menetas. Ratusan butir telur penyu tersebut ditemukan secara bertahap sebanyak sembilan kali penemuan. Ini dimulai sejak tanggal 31 Mei lalu hingga tanggal 14 Juli kemarin.
Nantinya telur-telur tersebut juga akan menetas secara bertahap selama kurang lebih 40-50 hari masa penetasan. Penetasan dilakukan secara alami, yakni dengan mengubur telur penyu tersebut didalam gumuk pasir dengan kedalaman sekira 40-50 centimeter. “Semoga ratusan butir telur penyu yang belum menetas dapat menetas dengan selamat,” ucapnya. (mam)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn