EVAKUASI: Proses evakuasi petapa Indrokilo yang meninggal, Kamis malam (14/4). (Polsek Prigen for Jawa Pos Radar Bromo)
PASURUAN – Bermaksud ingin bersemadi atau ritual ke pertapaan Indrokilo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, namun tak sesuai harapan.
Margo Santoso (67) justru meninggal saat dalam perjalanan ke tempat pertapaan, Indrokilo.
Kondisinya tiba-tiba drop saat menuju tempat persemedian indrakilo tersebut, ia pun akhirnya meninggal dunia.
Warga Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, meninggal saat dalam perjalanan.
Persisnya, di Dusun Talungnongko, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen. Margo meregang nyawa Kamis malam (14/4) sekitar pukul 19.00.
Informasi yang dihimpun, malam itu Margo Santoso tak sendirian. Ia berangkat bersama istrinya. Serta, dua pasangan suami istri (pasutri) lainnya yang juga berasal dari Malang.
Mereka awalnya datang naik mobil Daihatsu GranMax dan tiba di Dusun Talungnongko siang hari sekitar pukul 13.00. Mobil dititipkan ke warga.
Selanjutnya, perjalanan ditempuh dengan jalan kaki. Jarak pertapaan Indrokilo masih sekitar 3,5 kilometer dari perkampungan warga.
“Di tengah perjalanan, korban bersama rombongan istirahat. Saat itu, korban mengeluhkan kakinya kram,” ujar Rasid, warga Dusun Talungnongko dilansir dari Radar Bromo.
Namun, kondisi korban ngedrop. “Saat posisi istirahat itulah korban akhirnya meninggal,” imbuhnya.
Mendapati Margo Santoso meninggal, salah satu rombongan lantas naik ke atas area pertapaan Indrokilo. Tujuannya, untuk meminta pertolongan. (jawapos/ali)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn