Mengatasi masih banyaknya jajanan anak yang berbahaya harus melibatkan tiga pihak.. Guru, pedagang dan juga orang tua murid. Hal tersebut disampaikan pakar kesehatan yang juga dosen Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Unsoed Purwokerto, Agnes Fitria SKM MSc. Tiga pihat tersebut memiliki andil besar untuk memberikan pengertian akan pentingnya penyajian jajanan yang sehat dan higienis.
“Pedagang, guru, dan orang tua siswa,” ujar dia kepada Radarmas, Selasa (11/10) kemarin.
Menurut Agnes, ketiga pihak ini sebenarnya akan menentukan bagaimana jajanan yang akan diberikan kepada siswa. Terutama untuk siswa SD. Karena kata dia, siswa SD termasuk kalangan konsumen dini. Artinya tutur dia, para siswa ini mengkonsumsi jajanan hanya melihat bentuk dan warna saja.
“Siswa SD ini masih banyak ditemukan mengkonsumsi jajanan dengan melihat kemasan dan warna saja. Tentu ini butuh perhatian khusus,” kata dia.
Maka lanjut dia, seperti pedagang perlu ada sosialisasi tentang bagaimana cara penyajian, memasak makanan, dan penggunaan bahan makanan yang aman dikonsumsi. Sedang untuk peran guru juga dengan memberikan pemahaman kepada petugas kantin atau bahkan langsung ke pedagang akan ketiga hal tersebut. Sementara untuk orang tua perlu membiasakan kepada anaknya untuk mengkonsumsi serta pendidikan akan ciri-ciri makanan yang berbahaya.
“Sebenarnya pedagang ketika sudah diberikan pemahaman pasti akan memberikan jajanan yang sehat dan higienis. Namun memang orang tua dan guru pun harus ikut mengawasi serta memberikan pengetahuan akan jajanan yang sehat. Orang tua juga bisa memberikan bekal kepada anak ketika berangkat ke sekolah,”terang dia.
Agnes menambahkan, ide untuk keberadaan kantin sehat dipandangnya cukup baik. Akan tetapi, perlu persiapan untuk membuatnya. Sehingga cara yang cukup sederhana adalah dengan memberikan pemahaman kepada seluruh pihak. Disamping juga perlu peran peran Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas untuk mengadakan promosi jajanan sehat.
“Ide pengadaan kantin sehat di sekolah-sekolah cukup baik. Namun itu butuh proses. Nah yang bisa dilakukan dengan sederhana adalah dengan memberikan promosi akan jajanan sehat. DKK bisa lewat puskesmas-puskesmas yang ada,”imbuh dia.(rez/acd)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn