• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Lintas Serba-serbi
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Sisa 6 Hari, Pembangunan Pasar Proliman Baru 52 Persen
    • Rawa Rancah Gantung Cocok untuk Dayung
    • Komitmen Sekolah Terhadap LH Kurang
    • Purwokerto Gagas Car Free Night
    • Dua Ruas Jalan Terimbas Pengembangan Kilang
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Kampung Batik Terkendala Modal
    • Situs Makam Ardi Lawet Rusak Tertimpa Pohon Tumbang
    • Sarankan Wanita Puji Pasangan seperti Socrates, Majalah Jepang Diejek Netizen
    • OPEC Pertimbangkan Kurangi Produksi
    • Mulai 2020, DIJ Sebut Kecamatan dengan Kapanewon
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Man United 2-1 Tottenham-Reuni Indah Mou
    • Don Carlo Terancam Dipecat Napoli
    • Menang Harga Mati!
    • Indonesia Pertahankan Tradisi Emas Bulutangkis Beregu Putra SEA Games 2019
    • Australia akan Bertemu Argentina di Copa America
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
    • SDN 1 Kemutug Kidul Dibobol Maling
    • Penemuan Granat Nanas di Nusawungu Gegerkan Warga
    • Edan!!! Pagar Kantor KPU Purbalingga pun Dimaling
    • Rumah Roboh, Pemilik Nyaris Tertimpa
    • Pengemudi Sedan Dibawah Umur Tabrak Satu Mobil dan Tiga Motor di Purbalingga
  • Features
    • OPEC Pertimbangkan Kurangi Produksi
    • Yamaha Luncurkan Dua Produk Baru
    • Batik Sang Surya Tawarkan Model Eksklusif
    • Telkomsel Gelar Uji Coba 5G untuk Industri
    • Pocari Sweat Medical Discussion di RS Wiradadi Husada
  • Intermezo
    • Ustad Abdul Somad Resmi Ceraikan Istrinya
    • Berhijab, Inul Daratista Banjir Pujian
    • Cha In Ha Tewas, Agensi Minta Publik Tak Berspekulasi
    • Gara-gara Anak Kecanduan Game Online Inul Daratista Pisah Ranjang
    • Citra Kirana Resmi Jadi Istri Rezky Aditya
  • Lintas Serba-serbi
    • Bawa Heroin Bocah 5 Tahun Merasa Superhero
    • Sudah Dikubur Dua Hari, Pria di Tuban Pulang Dalam Kondisi Sehat
    • Beredar Foto Penampakan Elang Sebesar Tubuh Manusia Dewasa
    • Terbakar, 70 Persen Bodi Stoomwals Hangus
    • Tak Diberi Tempat Duduk, Penumpang MRT Lepas Celana Dalam
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

Belajar Debat dari Hillary

Catatan Dahlan Iskan
Jumat, 30 September 2016
Catatan Dahlan Iskan
Jumat, 30 September 2016

Hillary Clinton menang telak. Itu kalau debat pertama calon presiden Amerika Serikat kemarin jadi ukuran. Nilai Hillary 8,5. Nilai Donald Trump 7.

Ternyata Trump tidak segarang yang saya perkirakan. Hillary ternyata lebih agresif. Bahkan berhasil mengendalikan situasi selama 1,5 jam penuh. Trump dibuatnya terus dalam posisi defensif.

Hillary begitu sempurna kemarin. Mulai dari busananya, tata rambutnya, sampai intonasi bicaranya. Pilihan warna merah baju atasannya sangat eye-catching. Cutting atasannya juga perfect. Tata rambutnya mengingatkan Hillary yang energetik. Make-up wajahnya sempurna. Hilanglah kerutan tuanya.

Kalau toh ada kekurangannya, itu pada bawahannya. Celana panjang yang sewarna dengan atasannya itu rasanya membuat agak monoton. Hillary kelihatan lebih gemuk. Dan langkah kakinya mengesankan lamban.

Sayangnya, Trump tidak berusaha mengalahkan dari segi sosok lahiriah tersebut. Cutting jasnya terasa longgar. Kerah baju dalamnya sangat biasa. Dan dasinya begitu buruk: warnanya maupun ukurannya. Warna dasi yang biru dan ukurannya yang terlalu besar membuat penampilan busana Trump tidak seperti seorang presiden.

Melihat busananya itu, teman saya, seorang wanita yang tasnya seharga Rp 400 juta, sampai nyeletuk: ke mana tuh Ivanka.

Maksudnya: kok anak perempuan Trump yang ahli mode itu tidak bisa membuat penampilan bapaknya lebih menarik.

Bibir Trump yang pucat, wilayah sekitar matanya yang kerut, dan ekspresi wajahnya yang sinis menambah nilai negatif penampilannya.

Dari segi kualitas yang dibicarakan, Trump hanya imbang di satu topik. Tentang kepolisian. Di lima topik lainnya Trump kalah telak. Bahkan tersudut.

Soal pajak Trump tersudut dua kali. Pertama tentang keengganannya menyerahkan laporan pajak pribadinya. Kedua tentang ketidakmampuan keuangan pemerintah.

Trump mempersoalkan “kemunduran” Amerika sehingga tidak mampu membangun infrastruktur. Akibatnya, Amerika menjadi seperti negara dunia ketiga. Kalah dengan infrastruktur di Tiongkok, misalnya. Dengan cerdas Hillary menyeletuk hal seperti itu terjadi karena orang seperti Trump tidak taat bayar pajak.

Dalam hal laporan pajak, Hillary menyudutkan Trump dengan telak. “Selama 40 tahun terakhir semua calon presiden selalu membuka laporan pajaknya, kecuali Trump sekarang ini,” katanya.

Trump mencoba defensif di bidang itu, tapi malah menjadi bahan tertawaan. “Saya akan menyerahkan laporan pajak kalau Hillary menyerahkan e-mail-e-mail pribadi yang dia hapus dari komputer kementerian selama dia menjabat menteri luar negeri,” ujar Trump.

Sungguh satu defensif yang sangat buruk. Tidak ada ketulusan hati sama sekali. Sementara dalam hal e-mail, Hillary dengan tulus mengaku telah berbuat salah, minta maaf, dan akan bertanggung jawab penuh.

Trump yang belakangan mencoba mendekati pemilih kulit hitam dan Latino tersudut dengan telaknya. Yakni, saat Hillary mengungkapkan kerasialisan Trump di masa muda dan saat Trump tidak ingin orang hitam menjadi pembeli apartemen yang dia bangun.

Trump hanya bisa menyela serangan Hillary itu dengan mendekatkan mulutnya ke mik sambil berucap “tidak betul, tidak betul.”

Dalam hal body language, Trump juga jauh dari simpatik. Saat Hillary bicara, mulut Trump hampir selalu dalam ekspresi mencibir. Wajahnya juga tidak menunjukkan empati. Sedangkan Hillary menunjukkan body language yang perfect. Serangan-serangannya kepada Trump diucapkan tanpa nada benci. Hillary juga berhasil tidak terlihat jengkel yang berlebihan saat diserang. Bahkan ketika serangan itu begitu tidak masuk akal, Hillary hanya bilang pendek: kita semua sudah mendengar apa yang bisa dia ucapkan. Bahkan di kesempatan yang lain, ketika serangan Trump berlebihan, Hillary hanya seperti menjondil gembira: Wow! Respons seperti itu lebih membuat simpatik pada Hillary. Juga lebih menunjukkan kelas Hillary lebih tinggi.

Pada kesempatan terakhir, Trump berusaha mengeluarkan senjata pemungkas. Senjata itu kelihatan memang sudah dipersiapkan lama. Mula-mula, dulunya, untuk menunjukkan bahwa wanita itu lemah dibanding laki-laki. Ini untuk memuaskan banyak orang Amerika kulit putih, terutama dari kalangan pengikut gereja Evangelis yang sangat besar, yang belum bisa menerima seorang wanita jadi pemimpin.

Belakangan Trump dapat amunisi baru. Yakni, ketika tiga minggu lalu Hillary dipapah ke mobil karena jatuh pingsan di satu acara di New York.

Karena itu, saat pertanyaan terakhir berupa “apa penilaian Trump terhadap Hillary”, Trump langsung mengatakan bahwa Hillary itu tidak punya cukup energi. Padahal, katanya, untuk menjadi presiden, dibutuhkan energi yang luar biasa.

Ternyata Hillary berhasil meluncurkan rudal penghancur. Dengan halus Hillary hanya membalikkan satu pertanyaan berikut ini: kalau seorang wanita mampu terbang ke begitu banyak negara dengan tidak henti-hentinya, termasuk mampu dicecar pertanyaan selama 11 jam di depan DPR, apakah tidak cukup energi?

Hadirin yang sebenarnya dilarang mengekspresikan diri sampai terlepas secara spontan dengan tepuk tangan yang gemuruh.

Sebenarnya Trump kurang pas mempersoalkan energi itu. Selama debat, Trump terus-menerus minum air putih dari gelas yang disediakan. Hillary tidak minum satu kali pun.

Skor 4:1 untuk Hillary. Masih akan ada dua debat lagi. (*)

Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Jabatan Kapolresta Banyumas Diserahterimakan
    Purwokerto
    Kamis, 5 Desember 2019 - 10:11
  • Misi Sempurna Persibas ke Zona Nasional
    Olahraga
    Selasa, 3 Desember 2019 - 09:11
  • Jalur Rawan, Minim Cermin Cembung
    Purwokerto
    Selasa, 3 Desember 2019 - 11:56
  • Pengemudi Sedan Dibawah Umur Tabrak Satu Mobil dan Tiga Motor di Purbalingga
    Insiden
    Kamis, 5 Desember 2019 - 09:00
  • Diserang Tawon Ndas, Sejumlah Warga Diopname
    Banjarnegara
    Sabtu, 30 November 2019 - 10:00
  • Sisa 6 Hari, Pembangunan Pasar Proliman Baru 52 Persen
    Purwokerto
    Jumat, 6 Desember 2019 - 16:33
  • Rawa Rancah Gantung Cocok untuk Dayung
    Cilacap
    Jumat, 6 Desember 2019 - 15:44
  • Komitmen Sekolah Terhadap LH Kurang
    Purwokerto
    Jumat, 6 Desember 2019 - 15:33
  • Purwokerto Gagas Car Free Night
    Purwokerto
    Jumat, 6 Desember 2019 - 15:33
  • Man United 2-1 Tottenham-Reuni Indah Mou
    Olahraga
    Jumat, 6 Desember 2019 - 15:32
    • Index Berita
    • PLN

Mblaketaket

    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
  • Mobil Nabrak Tiyang Listrik
    Sabtu, 18 November 2017 - 19:35
Catatan Dahlan Iskan
  • Mu’min Mantu
    Kamis, 5 Desember 2019 - 14:56
  • Tumpang Bawang
    Rabu, 4 Desember 2019 - 15:05
Catatan Azrul Ananda
  • Mengolahragakan Masyarakat…
    Rabu, 4 Desember 2019 - 14:59
  • Frozen II untuk Bapak-Bapak
    Rabu, 27 November 2019 - 10:07
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2019 Radar Banyumas Network.