• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Info Radar Banyumas
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Masyarakat Banjarnegara menolak Khilafatul Muslimin
    • Sindikat Pelaku Curanmor Dibekuk, Ketahuan Gegara Jual Pretelan Via Medsos
    • Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, BMKG: Hujan Hingga Akhir Juni
    • Gedung E RSUD Majenang Diresmikan
    • Kerugian Rp2,5 Miliar Saat Kapal Nelayan Terbalik di Nusakambangan, Ini Fakta-faktanya
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Digital Talent BRI Torehkan Prestasi di Ajang UN World Innovation Day Hack 2022
    • Alhamdulillah, Honorer Nakes Mendapat Afirmasi Setara Guru Untuk Seleksi PPPK 2022
    • Airlangga: Bengkulu Bukti Kuatnya Koalisi Indonesia Bersatu
    • Kobarkan Semangat #Cari_Aman untuk Keselamatan Kerja Teknisi Lapangan
    • Solusi SBI di Kongres Sampah II Tingkat Provinsi Jawa Tengah
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Piala Presiden 2022 Grup A, PSIS Puncak, Persis Juru Kunci
    • Jadwal dan Stadion Sudah Ditetapkan, Piala Dunia U-20 2023 Indonesia
    • Bersiap Tampil di Grand Slam Wimbledon
    • Tiga Wakil Indonesia Mundur dari Malaysia Open 2022
    • Viktor Axelsen Bak Mesin Kompetisi, Tapi Ini Nama Tiga Tunggal Putra yang Paling Sering Mempermalukannya
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Bulutangkis
    • Gowes
  • Insiden
    • Sindikat Pelaku Curanmor Dibekuk, Ketahuan Gegara Jual Pretelan Via Medsos
    • Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, BMKG: Hujan Hingga Akhir Juni
    • Dua Pemuda Tercebur Sungai, Satu Orang Meninggal Dunia
    • Kerugian Rp2,5 Miliar Saat Kapal Nelayan Terbalik di Nusakambangan, Ini Fakta-faktanya
    • Beredar Rekaman di WA, Komplotan Pencuri Sepeda Motor dari Lampung di Sokaraja Kidul, Ini Penjelasan Polisi
  • Features
    • Ini Keunggulan & Prospek Kerja Lulusan Prodi Sejarah UMP
    • Pegang Wejangan Eyang Kakung, Mantap Istiqomah Nguri-Nguri Batik Cap
    • Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNSOED Laksanakan Uji Kompetensi, Menggandeng LSP Pertanian Nusantara
    • Konsumsi Jenis Minuman Ini Ternyata Picu Kerusakan Otak
    • Perjuangan Hidup Dinar Faiza SS MA Asal Banyumas, 33 Tahun Transfusi Darah Didiagnosis Sejak 6 Bulan
  • Intermezo
    • Pengakuan Mengejutkan Dewi Perssik Digugat Cerai Suami, Ini Pengorbanannya
    • Saat Luna Maya Keceplosan Sebut Istri Raffi Ahmad Ada 2, Ini Klarifikasinya
    • Ngaku Bukan Pelakor
    • Buka ‘Cafe Dangdut’ di Amerika Serikat
    • Debut Aktingnya Tuai Pujian
  • Lintas Serba-serbi
    • Siap-Siap Ada Fenomena Langka 18 Tahun Sekali, Bangun Subuh Untuk Melihatnya
    • Dramatis, Ibu Melahirkan Terombang-ambing di Laut, Lihat Kesigapan KRI Surabaya-591
    • Ngeri.. Leher Pria Ini Dililit Ular, Nyaris Tak Bisa Nafas
    • Kebongkar, Suami di Jambi Ternyata Perempuan, Malah Jadi Imam Masjid dan Salat Jumat
    • Manfaatkan Festival Ebeg untuk Dongkrak Vaksinasi
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
    • Catatan Dahlan Iskan
    • Catatan Azrul Ananda
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

  • 1 Share

Menyerah Sulit

Catatan Dahlan Iskan
Senin, 28 Oktober 2019
Catatan Dahlan Iskan
Senin, 28 Oktober 2019


Pembunuh pacar yang lagi hamil itu benar-benar bebas. Rabu pagi lalu. Chan Tong-kai keluar penjara didampingi pastor. Dijemput mobil putih sejenis Alphard. Tahi lalat besarnya masih utuh di dekat lubang kanan hidungnya.

Ke mana arah mobil yang membawa si pembunuh itu?

Menyerahkan diri secara sukarela ke Taiwan? Agar diadili di sana? Seperti yang diinginkannya?

Baca juga:

Tidak jadi.

Langsung ke rumah orang tua?

Juga tidak.

Ke rumah orang tua pacar yang dibunuhnya?

Tidak berani.

Mobil itu menuju satu komplek perumahan bagus. Yang media pun tidak bisa masuk mengikutinya.

Tak lama kemudian mobil putih itu meninggalkan gerbang perumahan. Tong-kai tidak lagi di dalamnya.

Berarti ditinggal di salah satu rumah itu. Mungkin ngumpet di situ sampai Pemilu selesai. Pemilu di Taiwan. Januari depan.

Kasus Tong-kai memang jadi dagangan politik di Taiwan.

Mula-mula pemerintah Taiwan merasa tersinggung. Oleh pernyataan Hongkong.

“Mengapa Taiwan tidak merespon rencana penyerahan diri Tong-kai? Ada apa?

Taiwan mengatakan tidak ada cara untuk menerima penyerahan Tong-kai. Keduanya tidak punya perjanjian ekstradisi.

Tapi satu hari kemudian Taiwan bikin kejutan: tiba-tiba mau menerima penyerahan si pembunuh.

Taiwan, katanya, segera mengirim polisi ke Hongkong. Tepat di hari Tong-kai bebas. Untuk menerima penyerahan pembunuh itu di depan penjara.

Sampai tujuh jam kemudian Hongkong belum merespon sikap baru Taiwan itu.

Ganti Taiwan menyerang Hongkong. “Mengapa Hongkong tidak segera merespon. Kami sudah menunggu selama 7 jam”.

Seolah Hongkong-lah yang ternyata tidak mau menyelesaikan urusan ini.

Hongkong kembali tersinggung. Soal 7 jam itu.

“Taiwan main politik. Taiwan juga telah mengambil keuntungan politik selama empat bulan terakhir”.

Menurut Hongkong Taiwan tinggal memberikan visa ke Tong-kai. Ia akan datang sendiri ke Taiwan, tempat ia membunuh pacarnya.

“Kenapa harus mengirim polisi?“

Taiwan memang cerdik dengan rencana pengiriman polisinya itu. Kalau Hongkong menyetujuinya berarti Hongkong telah mengakui kedaulatan Taiwan.

Tapi Hongkong juga waspada dengan trik Taiwan.

Ketegangan Hongkong-Taiwan pun berlanjut. Hari Rabu pun tiba. Tong-kai harus bebas demi hukum.

Ia sudah menjalani 2/3 dari masa hukumannya. Selama 18 bulan.

Bukan karena membunuh pacar hamil. Tapi karena mengambil uang dari kartu kredit mendiang pacarnya itu.

Hongkong tidak bisa mengadilinya sebagai pembunuh. Meski Tong-kai sudah mengaku. Semua bukti ada di Taiwan.

Belajar dari kasus Tong-kai itulah pemerintah Hongkong membuat RUU Ekstradisi. Mahasiswa Hongkong menentang RUU itu.

Mereka khawatir. Jangan-jangan bukan hanya Tong-kai yang diekstradisi. Tapi juga para aktivis yang dikriminalisasi. Lalu dikirim ke Tiongkok. Mereka tidak percaya sistem peradilan di daratan.

Maka inilah pesta valentine yang ekornya paling panjang.

Inilah pesta valentine yang menimbulkan tragedi politik yang amat parah.

Yang pesta dua orang.

Sejoli, Chan Tong-kai (19) dan Poon Hiu Wing (20).

Yang heboh banyak negara, termasuk Amerika.

Di Hongkong sendiri terjadi demo jutaan orang. Selama empat bulan terakhir.

Aktivis yang ditahan hampir 3.000 orang.

Stasiun kereta bawah tanah yang dirusak 84 buah.

Sabtu kemarin saya keliling Hongkong. Sampai ke Mong Kok di Kowloon, seberang pulau Hongkong.

Begitu banyak bank yang wajah depannya berubah seperti gudang. Dipasangi tembok besi baru. Tutup rapat. Dengan satu ‘pintu gudang’ terkunci.

Itulah bank-bank asal Tiongkok. Yang banyak punya cabang di jalan utama Kowloon.

Itulah suasana Nathan Road, satu-satunya jalan dua lajur di Kowloon: lebar dan panjang. Masjid jami’ Hongkong ada di ujung jalan ini.

Jalan utama inilah yang jadi pusat demo.

Pagar besinya praktis habis. Di kanan kiri jalan. Dicopoti. Untuk barikade pendemo. Agar bisa merangsek barisan polisi.

Pintu-pintu masuk stasiun ditutup. Ada bekas pengrusakan. Atau asap hitam.

Toko obat tradisional terkemuka, Dong Ren Tang, tetap buka, tapi wajah depannya juga seperti gudang. Hanya ada satu pintu masuk seperti mau masuk gudang.

Toko kelontong 360 juga seperti itu.

Toko handphone Xiaomi lebih parah lagi. Tapi juga sudah dicover dengan baja.

Demonya sendiri seperti akan berakhir. Sabtu kemarin untuk pertama kali tidak ada demo.

Gerakan itu memang terus mengecil. Demonya pun tinggal di hari Minggu.

Maka Minggu sore kemarin saya kembali ke Nathan Road. Salat asar di masjid tiga lantai itu. Sebelum waktu asar pun pendemo sudah mulai memadati kanan-kiri jalan sekitar masjid. Kian senja kian padat.

Setelah satu jam di tengah demo saya duduk di teras toko yang tutup. Di tangganya. Menulis naskah ini. Di tengah keriuhan suara teriakan demo.

Tong-kai tahu semua kehebohan itu. Begitu keluar pintu penjara ia membuat pernyataan pendek. Tanpa tanya jawab.

Tong-kai minta maaf pada masyarakat Hongkong. Pada orang tuanya. Dan pada keluarga pacarnya

Mengapa Tong-kai tidak langsung pergi saja ke Taiwan? Seperti saat ia dan pacarnya liburan Valentine dulu?

Hari itu, seusai pesta, Tong-kai membunuh pacarnya. Setelah sang pacar mengaku hamil. Memotong-motongnya dengan pisau yang baru dibeli. Memasukkannya ke kopor yang juga baru diambil dari toko. Membuangnya di sungai Taipei, Taiwan.

Pulang ke Hongkong.

Terbongkar.

Polisi Hongkong tidak punya barang bukti sedikit pun. Hanya memiliki pengakuan Tong-kai.

Satu pengakuan tidak cukup untuk memperkarakannya. Tong-kai tetap ditangkap dan diadili. Tapi bukan karena membunuh. Hanya karena mencuri uang mendiang pacarnya. Lewat ATM yang diambil dari saku mayatnya.

Tapi untuk menyerahkan diri kepada polisi di Taiwan?

Ia harus punya visa.

Kalau sampai Tong-kai mengajukan visa, Taiwan akan sulit. Akankah Taiwan memberi visa? Atau menolak?

Dua-duanya bisa menyulitkan capres incumbent. Yang sangat anti Tiongkok.

Sang pastor kelihatannya tidak mau mempersulit pemerintah Taiwan sekarang.

Maka Tong-kai akan menyerahkan diri setelah Pemilu saja.

Kalau jadi. (*)


Baca Juga: Fisika Nusantara Bambang Margiono Hanoman Ngerock Nasmod untuk Rintisan dan Terobosan
Scroll for more
Tap

  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Wanita Dihipnotis di Supermarket di Purwokerto, 40 Gram Perhiasan Emas Ludes Dibawa Kabur
    Banyumas
    Rabu, 22 Juni 2022 - 12:01
  • Ini Kronologi Gendam atau Hipnotis yang Menimpa Seorang Ibu di Sebuah Supermarket di Purwokerto
    Insiden
    Kamis, 23 Juni 2022 - 13:28
  • Pamit Interview Kerja di Purwokerto, Gadis Asal Brebes Hilang Komunikasi 9 Hari, Keluarga: Sudah Mencari Kemana-Mana
    Banyumas
    Rabu, 22 Juni 2022 - 13:20
  • Exit Tol Cilacap Diganti di Sampang
    Cilacap
    Rabu, 22 Juni 2022 - 11:30
  • Ngeri.. Leher Pria Ini Dililit Ular, Nyaris Tak Bisa Nafas
    Insiden
    Rabu, 22 Juni 2022 - 18:41
  • Digital Talent BRI Torehkan Prestasi di Ajang UN World Innovation Day Hack 2022
    Nasional
    Minggu, 26 Juni 2022 - 12:47
  • Masyarakat Banjarnegara menolak Khilafatul Muslimin
    Banjarnegara
    Minggu, 26 Juni 2022 - 11:04
  • Alhamdulillah, Honorer Nakes Mendapat Afirmasi Setara Guru Untuk Seleksi PPPK 2022
    Nasional
    Sabtu, 25 Juni 2022 - 20:43
  • Airlangga: Bengkulu Bukti Kuatnya Koalisi Indonesia Bersatu
    Nasional
    Sabtu, 25 Juni 2022 - 20:29
  • Kobarkan Semangat #Cari_Aman untuk Keselamatan Kerja Teknisi Lapangan
    Nasional
    Sabtu, 25 Juni 2022 - 20:26
    • Index Berita
    • Kecelakaan
    • Airlangga Hartarto
    • Ganjar Pranowo
    • Pariwisata
    • Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    • Covid-19
    • Meninggal Dunia
    • Majenang
    • Pencurian
Catatan Dahlan Iskan
  • Babi Bebek
    Sabtu, 25 Juni 2022 - 10:45
  • Ketua Umum
    Jumat, 24 Juni 2022 - 10:13
  • Surat Cinta
    Rabu, 22 Juni 2022 - 10:43
  • Sapi Tanah
    Selasa, 21 Juni 2022 - 09:48
Catatan Azrul Ananda
  • Review The Last Dance: Cari Calo Nonton Bulls
    Rabu, 22 April 2020 - 15:23
  • Bumi Bersih-Bersih
    Rabu, 15 April 2020 - 15:16
  • Masa Depan Jabat Tangan
    Jumat, 3 April 2020 - 10:25
  • Menunda Hepi, Melawan Boring
    Rabu, 25 Maret 2020 - 04:32
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen). Berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2021 Radar Banyumas Network.