
BANYUMAS – Rentan berkembang pada masa puncak musim penghujan menuju musim pancaroba. Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas meminta masyarakat untuk mewaspadai penularan penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) dengan menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM).
“Nah ini yang perlu mungkin kita gerakkan lagi, kita giatkan lagi bahwa PSM itu memang penting,” ujar Dwi Mulyanto, Kabid P2P Dinkes Banyumas kepada Radarbanyumas.co.id.
Dengan jumlah kasus DBD Tahun 2020 Sebanyak 378, dan meninggal 12 Orang. Adanya tingkat curah hujan yang masih tinggi, rentan menimbulkan banyak genangan air di lingkungan masyarakat, dan berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.
“Jadi prinsipnya begini, ada kasus itu berarti ada virus, ada virus ada nyamuk, ada nyamuk ada jentik, ada jentik berarti ada genangan, ada genangan artinya PSMnya kurang bagus,” terangnya.
Dengan urutan tersebut, agar tidak terjadi kasus lagi, Ia menambahkan, maka rantainya perkembang biakan nyamuk tersebut harus dipotong.

“Iyakan urutannya kayak gitu, makanya gampang, bagaimana biar gak ada kasus, gak ada virus, gak ada virus gak ada nyamuk, dipotong biar gak ada nyamuk gak ada jentik, dikuras aja sudah selesai. Rantainya kayak gitu kok,” jelasnya.
Adapun terkait pelaksanaan fogging sendiri, jika dalam dua minggu masih ada kasus dilokasi yang sama maka baru dapat dilaksanakan.

“Kalau misalkan dalam waktu dua minggu itu masih ada rantai penularan itu masih memungkinkan, nah kita laksanakan fogging. Oke disini berarti ada proses tular makanya perlu diputus dengan fogging, kalau tidak ada fogging yah PSM harus jalan. Atau dibalik fohging jalan PSM juga tetap jalan, itu kuncinya PSM,” pungkasnya. (win)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn