SIMULASI : Anggota Damkar Banyumas melakukan simulasi memadamkan api.
Kisah Anggota Damkar Kabupaten Banyumas Sebagai “Penakluk” Api
Tidak mudah menjadi anggota Pemadam Kebakaran (Damkar). Harus siap fisik dan mental. Pasalnya, panggilan bisa sewaktu-waktu dan tidak kenal waktu. Apalagi yang dihadapi bencana kebakaran.
M. MAHDI SULISTIYADI, Purwokerto
Bekerja sebagai penggembala api tak mudah dilakoni. Keberanian dan kehati-hatian harus selalu dikedepankan. Seperti yang dilakoni para penjinak api di Kabupaten Banyumas.
Ada 70 personel yang memperkuat pasukan berani api di Banyumas. “Kita sudah dibekali keterampilan. Jadi kita tahu tekniknya. Yang penting kita safety pakai APD lengkap,” Kepala UPT Damkar Banyumas M Fadly Ahsani.
Fadly menceritakan, panggilan kebakaran tidak mengenal waktu. Dini haripun kerap terjadi. Tak ada kata tidak. Langsung bunyikan sirine dan melaju secepatnya.
“Lama durasi memadamkan tergantung berapa besar kobaran api itu. Misal kalau rumah kecil, bisa 10-15 menit padam. Hanya kalau asapnya yang agak lama,” tuturnya.
Namun, jika kobaran apinya besar, bisa ber jam-jam memadamkan api. Seperti saat kebakaran di Pasar Kroya. Berangkat Maghrib, pulang pukul 03.00.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn