BOR: Pengeboran sawah tersendat oleh keberadaan batu di dalam tanah. ISTIMEWA
KEMRANJEN – Berada tepat di utara bangunan saluran irigasi Gambarsari BS 12. Bukan berarti areal persawahan seluas 12 hektare di Desa Karangjati Kecamatan Kemranjen lancar dalam menggarap sawah.
Sebaliknya, areal tersebut nyaris saban tahun mengalami kesulitan air. Terutama ketika masa tanam kemarau. Bahkan petani kerap mengalami kerugian akibat puso.
“Memang sebelahnya saluran irigasi. Nyatanya, sawah kurang air. Tiap tahun petani nggembor. Sudah mengupayakan untuk meminta dibuatkan saluran ke sawah ke pihak terkait, tetap tidak bisa,” ujar Kepala Desa Karangjati Agus Suprihanto, Kamis (17/12).
Oleh karena itu, sebagai solusi kebutuhan air areal persawahan tersebut. Dilakukan pengeboran dengan kedalaman seratus meter di lokasi. Anggaran dari dana desa.
Dikatakan Agus, pengeboran sawah terkendala adanya bongkahan batu di lokasi. Sehingga memakan waktu lebih lama dari target.
“Bor menembus batu butuh waktu sampai tiga hari. Kalau tidak bertemu batu lagi, dimungkinkan hari ini selesai. Sudah kedalaman 85 meter menjelang siang,” rinci Agus.
Sumur bor untuk pengairan sawah direncanakan masih ada penambahan dua titik. Agar petani bisa panen maksimal saat kamarau. Sehingga, kondisi ekonomi di Desa Karangjati dari sektor pertanian membaik.
Sebelumnya, areal persawahan seluas 60 hektare juga telah dibangunkan instalasi air yang bersumber dari pengeboran air permukaan.
“Kembali lagi ke petani, nanti bagaimana mereka mengelola air dari sumur bor untuk pengairan sawah. Desa sudah fasilitasi sumber airnya,” tandas Agus. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn