BANYUMAS – Pasien terkonfirmasi Covid-19 di Banyumas melonjak. Hal ini membuat tempat tidur di rumah sakit saat ini penuh. Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, dari awal November hingga saat ini, Sabtu (21/11) ada tambahan kasus Positif Covid-19 sebanyak 430 orang. Ia memprediksi sampai akhir bulan ini, tambahan kasus bisa saja mencapai 500 orang.
“Bulan berikutnya bisa saja bertambah menjadi 700 atau bahkan 900 pasien. Sebelum ada vaksin,” katanya di Pendopo Sipanji Purwokerto, Sabtu (21/11).
Jumlah ini kemudian yang menjadikan jumlah tempat tidur di seluruh Rumah Sakit rujukan Covid-19 penuh. Oleh sebab itu, Husein mengatakan banyak pasien suspek Covid-19 yang tertahan di ruang IGD.
“Kaget saya mendapat laporan itu, makanya pagi ini saya rapatkan bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” jelasnya.
Banyaknya jumlah pasien Covid-19 pada bulan ini, Husein kembali membuka opsi menggunakan rumah karantina Pondok Slamet dan Wisma Wijayakusuma sebagai lokasi karantina massal. Ia menemukan fakta penyebab tempat tidur di semua Rumah Sakit rujukan Covid-19 penuh.
“Rujukan aturan pusat. Harusnya pasien yang sudah sehat atau tanpa gejala, lebih dari 13 hari namun masih positif, bisa dipulangkan dan isolasi mandiri. Tapi banyak warga yang menolak,” katanya.
Oleh karena itu, jika belum bisa dikembalikan pada masyarakat, ia meminta para pasien dikumpulkan dan dikarantina di rumah karantina.
Lebih lanjut, kebijakan ini akan mulai dilakukan mulai hari Senin (23/11) esok. Ia akan mengeluarkan pasien yang positif kategori OTG dari Rumah Sakit sebanyak 60 orang.
“Nantinya akan tersedia lagi jumlah tempat tidur sebanyak 110. Kemudian akan kami pilah lagi untuk pasien yang baru datang. Hanya orang yang bergejala sedang dan berat kemudian masuk ke Rumah Sakit. Yang lain karantina saja,” jelasnya.
Berkaitan dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal, Husein menjelaskan banyak pasien yang datang ke Rumah Sakit terlambat.
“Yang meninggal rata-rata karena terlambat. Datangnya itu sudah ngos-ngosan dan saturasi oksigennya di bawah 70 persen. Sudah hampir meninggal baru datang. Karena masyarakat itu malu, datang ke Rumah Sakit kemudian dikatakan Covid. Padahal Covid itu tidak apa-apa, kalau ditangani sesegera mungkin,” terangnya. (ali)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn