PENGASAPAN: Fogging Dinkes Banyumas di Desa Karangtengah Kecamatan Baturraden, Rabu (18/5) pagi. (YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS)
PURWOKERTO – Jumlah kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Bulan April, mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni tiga orang.
Operator Fogging Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banyumas, Slamet Rijadi mengatakan, kasus DBD di Bulan April sebetulnya sama dengan Maret, sebanyak 32 kasus. Hanya saja, terjadi peningkatan angka kematian.
“Kematian April DBD tiga orang,” katanya ditemui Radarmas, Rabu (18/5).
Slamet menjelaskan, total kasus DBD Januari hingga April sebanyak 143 orang dengan total kematian delapan orang. Untuk kasus bulan Mei, pasca Idul Fitri diprediksi masih ada peningkatan ditambah cuaca hujan panas yang masih terjadi.
“Korban meninggal dari Wangon, Jatilawang, Kalibagor, Banyumas, Ajibarang, Sokaraja, Kembaran dan Kedungbanteng,” terang dia.
Sub Koordinator Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Banyumas, Arif Burhanudin SKM MPH, mengungkapkan, di lokasi fogging masih banyak ditemukan ban-ban bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Hal ini menjadi temuan di lingkungan yang sulit dihilangkan. Untuk kasus DBD antara satu wilayah dengan wilayah lainnya dalam satu provinsi tidak bisa begitu saja dirangking dengan jumlah total penduduk yang berbeda.
Secara absolut dengan jumlah kasus 143 orang, DBD di Banyumas tinggi. Namun jika dilihat dari insiden rate (IR) bisa berbeda. (yda)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn