• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Info Radar Banyumas
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Spesialis Pencurian Sepeda Motor Ditangkap, Delapan Unit Motor Matic Diamankan
    • 5000 Dosis Vaksin PMK Didistribusikan
    • 20 Penyandang Disabilitas Mendapat Pelatihan Ketrampilan Bidang TIK
    • Kata Pedagang Pasar Manis: Terlalu Ribet Beli Minyak Goreng dengan PeduliLindungi atau NIK
    • Bersihkan Kali, Relawan Banjarnegara Angkat Puluhan Karung Sampah
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Maling Nekat Gondol Delapan Domba
    • Pukul Lurah Satpam Terancam Bui
    • 50 Ribu Orang Harus Ubah KTP Gara-Gara Anies Baswedan, Ini Sebabnya
    • Akses Menuju Makkah Diperketat
    • Sembelih Kurban Dianjurkan di RPH, Kambing Lebih Disarankan ketimbang Sapi
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Saat Ronaldinho Beri Modal Penting untuk RANS Nusantara FC Jelang Liga 1
    • Bagnaia Juara, Quartararo Celaka Dua Kali
    • Piala Presiden 2022 Grup A, PSIS Puncak, Persis Juru Kunci
    • Jadwal dan Stadion Sudah Ditetapkan, Piala Dunia U-20 2023 Indonesia
    • Bersiap Tampil di Grand Slam Wimbledon
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Bulutangkis
    • Gowes
  • Insiden
    • Maling Nekat Gondol Delapan Domba
    • Spesialis Pencurian Sepeda Motor Ditangkap, Delapan Unit Motor Matic Diamankan
    • Pukul Lurah Satpam Terancam Bui
    • Tongkang Terdampar di Pantai Bungso Jetis, Evakuasi Tunggu Tugboat dari Pacitan
    • Update Kondisi Tiga Dusun di Bantarsari yang Terendam Banjir, Ketinggian Air Sekitar 30 CM
  • Features
    • Banyumas Institute Kaji Sejarah Banyumas, Kerajaan Sunda dan Jawa
    • Deretan Nostalgia Banyumas Dalam Bingkai Foto
    • Ini Keunggulan & Prospek Kerja Lulusan Prodi Sejarah UMP
    • Pegang Wejangan Eyang Kakung, Mantap Istiqomah Nguri-Nguri Batik Cap
    • Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNSOED Laksanakan Uji Kompetensi, Menggandeng LSP Pertanian Nusantara
  • Intermezo
    • Nikita Mirzani Disebut Tersangka Sejak 17 Juni 2022, Kuasa Hukum Dito Mahendra: Tinggal Dibuktikan
    • Ditanya Soal Menikah Dengan Marshel, Celine Evangelista: Aku Punya Selera Sendiri
    • Bikin Haru, Angga Wijaya yang Lagi Ajukan Cerai Tulis Pesan untuk Putra Dewi Perssik
    • Pengakuan Mengejutkan Dewi Perssik Digugat Cerai Suami, Ini Pengorbanannya
    • Saat Luna Maya Keceplosan Sebut Istri Raffi Ahmad Ada 2, Ini Klarifikasinya
  • Info Radar Banyumas
    • PELUANG USAHA : Cari Patner Modal/Tempat
    • Selingkuh = Bercerai?
    • Siap-Siap Ada Fenomena Langka 18 Tahun Sekali, Bangun Subuh Untuk Melihatnya
    • Dramatis, Ibu Melahirkan Terombang-ambing di Laut, Lihat Kesigapan KRI Surabaya-591
    • Ngeri.. Leher Pria Ini Dililit Ular, Nyaris Tak Bisa Nafas
  • More
    • Info Radar Banyumas
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
    • Catatan Dahlan Iskan
    • Catatan Azrul Ananda
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

Cilacap

Detik-detik Terakhir Terpidana Mati, Freddy Sempatkan Foto Bersama Anak, Michael Titus Terlihat Stres

Radar Banyumas
Jumat, 29 Juli 2016
Radar Banyumas
Jumat, 29 Juli 2016

Detik-detik Terakhir Terpidana Mati, Freddy Sempatkan Foto Bersama Anak, Michael Titus Terlihat Stres

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: Detik-detik Terakhir Terpidana Mati, Freddy Sempatkan Foto Bersama Anak, Michael Titus Terlihat Stres

Bagaimana para terpidana mati menghadapi saat-saat terakhir hidup di dunia? Sumber Radar Banyumas (Radarmas/Jawa Pos Group) di Lapas Nusakambangan mengungkapkan, momen menghadap regu tembak memberikan dampak psikologis yang berbeda terhadap para napi.

Freddy Budiman yang sempat mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas vonis yang dijatuhkan kepadanya, justru terlihat siap menjemput ajalnya. Pria yang ingin dimakamkan di tanah kelahirannya di Surabaya itu, sempat berfoto bersama anak lelakinya.

keluarga-mati-Titus-(5)
TUNJUKAN SURAT: Keluarga Michael Titus Igweh, Nila saat menunjukan surat keberatan eksekusi mati

Baca juga:

Foto itu dijepret di ruang isolasi Lapas Batu Nusakambangan, Kamis (28/7). Freddy berbusana gamis putih, mengenakan peci hitam seperti saat dia mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Cilacap untuk mengikuti sidang PK beberapa bulan silam. Foto itu diambil oleh Kepala Badan Narkotika nasional Kabupaten (BNNK) Cilacap, Edi Santosa lewat smartphone miliknya.

Edi menyatakan, kondisi psikologis Freddy nampak stabil. Penilaian itu dia simpulkan saat pertemuan Freddy dan anaknya sekitar dua jam. Menurut dia, saat pertemuan itu tak ada suasana haru atau tangis yang pecah. Gembong narkotika itu, menurut Edi, sempat berpesan pada anak dan keluarganya untuk ikhlas dan jangan mengikuti jejak ayahnya.

“Kondisi Fredgy terlihat tabah dari hari sebelumnya,” kata Edi pada Radar Banyumas di Dermaga Wijayapura, Kamis (28/7) kemarin. Ketabahan Freddy, juga diceritakan pangacaranya, Untung Sunaryo usai mengunjungi kliennya di isolasi khusus lapas Batu, Rabu (27/7). Menurut dia, Freddy sudah menyatakan taubatan nasuha dan meminta dirinya dimakamkan di Surabaya.

Kepada Untung, Freddy juga menitipkan surat pengajuan grasi pada Presiden Joko Widodo yang dia tulis tangan. “Dimakamkan di Surabaya, Kampung halamannya. Dia kan arek Suroboyo,” ujar Untung.

Kondisi psikologis terpidana mati asal Nigeria, Michael Titus Igweh, justru bertolak belakang dengan Freddy BUdiman. Saat dikunjungi terakhir kali oleh kakak iparnya, Nila, di Lapas Batu Rabu (27/7), Titus dalam kondisi menyedihkan. Tubuhnya kurus, tidak memiliki nafsu makan. Titus juga marah-marah, merasa eksekusi mati yang ditanggungnya wujud dari ketidakadilan.

“Pada saya Titus berpesan minta keadilan. Ia meminta saya memperjuangkan dirinya lepas dari eksekusi mati,” kata Nila yang gagal menemui Titus di Lapas Nusakambangan Kamis (28/7) kemarin karena terganjal administasi perizinan.

Nila juga menegaskan, permintaan kliennya untuk bertemu istri dan empat anaknya belum dipenuhi. Kamis pagi kemarin, istri Titus, Felicia, sedang menuju Indonesia dari Afrika Barat. Jika Titus dieksekusi sebelum bertemu istrinya, dia menyatakan akan melakukan protes keras ke Presiden Joko Widodo.

“Kabar eksekusi pada Titus tanpa pemberitahuan pada keluarga dan lawyer. Keluarga justru tahu dari berita di media,” kata perempuan bercadar ini. Lain hal dengan terpidana mati Merry Utami.

Kuasa hukum Merry dari LBH Masyarakat, Arinta Dea menyatakan, kliennya mengajukan permintaan terakhir untuk dikunjungi oleh dua cucunya yang berusia 3 bulan dan 4 bulan. Wanita yang memilih latar belakang buruh migran ini, menurut Arinta, tetap tegar menghadapi kabar eksekusi mati yang akan dihadapinya.

Justru Merry menguatkan jiwa anaknya yang berusia 24 tahun yang justru khawatir dengan nasib ibunya. Selain bertemu dengan cucunya, Merry juga menyampaikan permintaan terakhir agar jasadnya dimakamkan di kampung halamanya. “Dia meminta dimakamkan di Magetan,” kata Arinta Dea

Permintaan terakhir terpidana mati lainnya, juga diungkapkan oleh Raynov Tumorang Kuasa Hukum Humprey Jefferson, terpidana mati asal Nigeria. Raynof mengungkapkan, awalnya Jefferson akan dikremasi karena keterbatasan biaya untuk dipulangkan ke kampung halamannya. Jefferson sempat mengungkapkan keinginan terakhir agar dimakamkan di kampung halamannya di Nigeria. Dia juga menyatakan secara moral sudah kuat dan sejak Selasa (26/7) lalu sudah masuk ruang isolasi di LP Batu.

“Notifikasi dari Kejari Jakarta Pusat sudah kami terima sejak selasa (26/7). Jefferson sendiri tak memiliki keluarga disini,” ungkapnya. Sedang kuasa hukum Zulfiqar Ali, yakni Saut Edward Rajagukguk, tak mengungkap keinginan terakhir dari kliennya.

Dia hanya menjelaskan, istri dan ibunya sudah membesuk terpidana mati asal Pakistan itu Selasa (26/7) bersama rombongan keluarga terpidana mati yang lain. Edward juga menjelaskan, untuk nasib kliennya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilacap telah memanggil Kedubes Pakistan terkait notifikasi bagi Zulfiqar.

Teman Zulfiqar Ali yakni Ali warga negara Pakistan yang sempat menjenguk Kamis (28/7) kemarin menceritakan kondisi sahabatnya. Dia mengatakan, Zulfiqar dan dirinya sempat melakukan doa bersama. Hanya saja, Zulfiqar masih sakit dan masih dalam pemeriksaan dokter.

Selain permintaan terakhir, kuasa hukum dari Meri Utami, Humprey Jefferson dan Zulfikar Ali juga mengecam keras rencana eksekusi mati para kliennya. Masing-masing berpendapat, para kliennya masih memiliki hak grasi atau masih menunggu putusan grasi. Mereka senada meminta Kejaksaan Agung dan Presiden Joko Widodo membatalkan pelaksanaan eksekusi mati untuk para kliennya dan mengevaluasi kebijakan dan praktik hukuman mati di Indonesia.

Pukul 20.000, keluarga Zulfiqar Ali kembali dari Nusakambangan. Saat tiba di Dermaga Wijayapura, istri terpidana mati itu terlihat kesal. Begitu masuk mobil minbus yang membawanya keluar dari dermaga, dia terlihat marah.

“Negara ini harus menegakkan keadilan. Harusnya negara ini malu pada seluruh dunia,”kata wanita berbaju serba putih itu dengan suara lantang. Meski begitu, kekesalan istri Zufiqar tak berlanjut karena polisi meminta mobil yang ditumpanginya segera meninggalkan dermaga. (ali/ziz/din)



TopikEksekusi MatiNusakambangan Cilacap Nasional

Baca juga berita Lainnya:

5000 Dosis Vaksin PMK Didistribusikan

Senin, 27 Juni 2022 - 15:03
Lihat Berita

Tongkang Terdampar di Pantai Bungso Jetis, Evakuasi Tunggu Tugboat dari Pacitan

Senin, 27 Juni 2022 - 14:03
Lihat Berita

Update Kondisi Tiga Dusun di Bantarsari yang Terendam Banjir, Ketinggian Air Sekitar 30 CM

Senin, 27 Juni 2022 - 13:12
Lihat Berita

Tujuh Hari Terombang – Ambing, 5 ABK Berhasil Dievakuasi

Senin, 27 Juni 2022 - 11:17
Lihat Berita

500 Jiwa Mengungsi, Tiga Dusun di Bantarsari Cilacap Terendam Banjir

Senin, 27 Juni 2022 - 10:23
Lihat Berita

Cilacap Zona Merah Kasus Kekerasan Anak

Senin, 27 Juni 2022 - 07:03
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Santriwati Jadi Korban Rudapaksa Pimpinan Ponpes Selama Setahun
    Insiden
    Kamis, 23 Juni 2022 - 22:21
  • Sindikat Pelaku Curanmor Dibekuk, Ketahuan Gegara Jual Pretelan Via Medsos
    Banjarnegara
    Sabtu, 25 Juni 2022 - 18:51
  • Siap-Siap Ada Fenomena Langka 18 Tahun Sekali, Bangun Subuh Untuk Melihatnya
    Internasional
    Kamis, 23 Juni 2022 - 19:51
  • Tagih Utang Rp 10 Juta, Babak Belur Dikeroyok
    Insiden
    Kamis, 23 Juni 2022 - 18:51
  • Beredar Rekaman di WA, Komplotan Pencuri Sepeda Motor dari Lampung di Sokaraja Kidul, Ini Penjelasan Polisi
    Banyumas
    Sabtu, 25 Juni 2022 - 17:01
  • PELUANG USAHA : Cari Patner Modal/Tempat
    Info Radar Banyumas
    Senin, 27 Juni 2022 - 16:05
  • Maling Nekat Gondol Delapan Domba
    Insiden
    Senin, 27 Juni 2022 - 15:41
  • Spesialis Pencurian Sepeda Motor Ditangkap, Delapan Unit Motor Matic Diamankan
    Insiden
    Senin, 27 Juni 2022 - 15:31
  • Pukul Lurah Satpam Terancam Bui
    Insiden
    Senin, 27 Juni 2022 - 15:21
  • 5000 Dosis Vaksin PMK Didistribusikan
    Cilacap
    Senin, 27 Juni 2022 - 15:03
    • Index Berita
    • Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    • Covid-19
    • Banjir
    • Minyak Goreng
    • Pencurian
    • Haji
    • Penerimaan Peserta Didik Baru
    • E-KTP
    • Luhut Binsar Pandjaitan

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen). Berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2021 Radar Banyumas Network.

Eksekusi Mati Jilid III: 14 Peti Jenazah dan 17 Ambulan Sudah Masuk Nusakambangan
Longsor Majingklak Wanareja Cilacap Isolasi Satu Dusun