TERTUTUP: Perayaan Bonokeling sebelum pandemi covid-19, sebagai rangkaian kebudayaan menjelang Ramadan. Tahun ini hal itu akan digelar tertutup. istimewa
PURWOKERTO – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi Unggahan Bonokeling di Desa Pekuncen Kecamatan jatilawang tahun ini yang diselenggarakan Kamis (8/4) dan Jumat (9/4), dilakukan tertutup. Hal itu tidak jauh beda dengan tahun kemarin, yang diikuti keluarga inti dan terbatas.
“Karena masih dalam masa pandemi covid-19,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Destianto.
Perayaan kebudayaan yang diselenggarakan menjelang Ramadan ini, sebelum pandemi covid-19, bisa disaksikan siapa saja. Bahkan dari Bandung, Jakarta, dan kota lainnya.
Selain sebagai kebudayaan yang rutin diselenggarakan setiap tahun, juga sebagai penarik wisatawan. Untuk rangkaian kegiatan, tetap dilakukan seperti biasa, sesuai prosedur tahapannya.
“Tahun ini hanya diikuti tetua atau sesepuh dan perwakilan keluarga,” imbuh Destianto.
Dia mengatakan, peserta yang mengikuti rangkaian Bonokeling, melakukan tes rapid antigen terlebih dahulu. Dan beberapa sesepuh di lokasi setempat sudah melakukan vaksin sampai tahap dua.
“Mudah-mudahan tetap aman dengan membatasi peserta, dan tidak mengundang kerumunan,” katanya.
Dengan begitu diharapkan perayaan Bonokeling tahun depan bisa dilakukan seperti saat kondisi normal.
Destianto menambahkan, selain Bonokeling, kegiatan kebudayaan lain yang diselenggarakan saat masa pandemi ini yaitu Jaro Rojab di Cikakak, Kamis (1/4) kemarin. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (ely)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn