ILUSTRASI Siswa di Purbalingga sebelum pandemi
PURBALINGGA- Sekolah termasuk guru dilarang melakukan jual beli Lembar Kerja Siswa (LKS). Sejak beberapa tahun lalu, larangan itu sudah berlaku. Sesuai Permendikbud, LKS sudah dilarang atau tidak diperbolehkan di SD dan secara umum sekolah.
Hanya, saat Pendemi ini, ada rekomendasi dari Dewan Pendidikan ke Dindikbud, untuk membantu siswa belajar yang tidak dari (Luring), disarankan menyediakan modul pembelajaran. Sehingga khusus untuk modul pembelajaran saat ini bisa digunakan sekolah kepada siswa.
“LKS tidak ada, tapi kalau siswa membeli pribadi, diperbolehkan. Jadi sekolah membeli LKS lalu diperjualbelikan ke siswa, sudah dilarang,” tegas Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dindikbud Purbalingga, Agustinus Indradi, Selasa (14/7).
Jika membandel dan terbukti, maka akan ditegur dan diminta tidak melakukannya lagi. Karena dalam buku paket tema juga sudah banyak latihan soal atau tugas yang harus dikerjakan siswa. Terkecuali, siswa membeli LKS dari luar dan digunakan untuk belajar di rumah.
Sementara itu, terkait pembelian buku paket tema pembelajaran, pada hakekatnya sudah dibiayai dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masing- masing. Bahkan jika siswa masih membeli buku tema sendiri, sekolah bisa disalahkan. “Jadi pembelian buku paket tema oleh sekolah, bukan siswa sendiri,” tambahnya.
Beberapa orangtua siswa mengaku lebih memilih tidak ada jual beli atau mewajibkan anak mereka membeli LKS dari sekolah. Karena akan menambah biaya, misalnya ada yang harga ribuan sampai puluhan ribu.
“Kalau di buku paket tema, sudah ada latihannya, saya rasa cukup. Hanya saja, jika masih ada LKS yang sangat dibutuhkan untuk pengayaan, maka tidak ada salahnya membeli dari toko atas kemauan dan kemampuan sendiri,” kata Rinawati, salah satu orangtua siswa di wilayah kota.
Yulianto, orangtua siswa lainnya mengaku tidak ada LKS juga harus didukung oleh guru yang memiliki kemampuan dalam memberikan tugas atau latihan soal. Tetap harus mengacu pada kurikulum yang berlaku.
“Orangtua di rumah seperti saya, tetap mendampingi saat belajar dan harus mampu memahami materi belajar anaknya di rumah,” ungkapnya. (amr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn