Pengecekan di perbatasan Banyumas
Dalam persiapan dua hari “ndekem” (berada, red)di rumah ini, pemkab akan mengerahkan 50 unit mobil untuk sosialisasi.
“Mulai besok (Kamis, red) ada woro-woro, sebanyak 50 mobil. Isinya agar masyarakat tau betul jika penyakit ini berbahaya,” tuturnya.
Ia menuturkan, untuk mobilitas selama dua hari, jika perlu sekali dan mendesak silahkan. Meski begitu, Pemkab Banyumas tetap akan melakukan pengawasan.
“Untuk pengawasan kita lakukan patroli. Kita cek random. Sanksi sesuai dengan Perda. Ada tata caranya untuk menghentikan kegiatan itu,” tuturnya.
Sekretaris Daerah Banyumas Wahyu Budi Saptono menambahkan, wilayah perbatasan akan dijaga. Tak hanya sesekali, namun selama gerakan dua hari itu berlangsung.
“Kita lakukan posko wilayah perbatasan, 2 x 24 jam ditungguin. Dari TNI, Polri, Satpol PP, Linmas, serta dari Sipil Kepala OPD supervisi,” tuturnya.

Ada enam titik perbatasan yang dijaga. Dengan tujuan, masuk Banyumas harus menunjukan KTP. Kalau berasal dari Jateng, silahkan putar balik.
“Yang lewat ke Banyumas kalau KTP Jateng ya suruh balik. Tetapi KTP diluar Jateng dipersilahkan. Selain itu, kami juga siapkan rapid antigen,” ujarnya.
Sebelumnya, penyekatan dilakukan di lima titik. Diantaranya Pekuncen, Lumbir, Tambak, Somagede, dan Sokaraja. “Tambah satu, di Silado. Jadi enam,” kata dia.
Selain itu, lanjut dia, tim gabungan juga akan dikerahkan untuk keliling. Sasarannya sektor-sektor yang wajib tutup namun masih “bandel”. (mhd)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn