CEK: Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Kemranjen mengecek lokasi pembibitan durian di Petarangan. FIJRI/RADARMAS
KEMRANJEN – Kelompok tani durian di Desa Petarangan Kecamatan Kemranjen meminta solusi. Menyusul kerugian petani akibat serangan hama kutu sisik pada pembibitan.
“Kutu sisik sudah tidak bisa dikendalikan. Hampir satu setengah tahun petani mengeluhkan, bagaimana solusinya?” kata Ketua Kelompok Tani Durian Duri Aji, Masrur, Senin (7/9).
Kutu sisik banyak menyerang daun. Di bagian bawah daun muncul bulat-bulat berukuran kecil. Bibit yang diserang akan mengalami rontok daun. Bibit akhirnya mati.
Bibit durian diserbu kutu sisik biasanya memasuki usia empat bulan. Populasi kutu tersebut menyebar hingga 3,5 hektare areal pembibitan. Sebanyak 20 orang anggota kelompok kewalahan dalam perawatan.
Adanya kutu sisik tidak hanya berpengaruh pada produksi pembibitan yang menurun. Yakni sampai 35 persen. Selain itu, petani mengalami pembengkakan dalam biaya perawatan untuk menghentikan populasi kutu.
“Petani juga kesulitan dalam pemasaran bibit. Karena yang sudah terkena kutu sisik, bibit ketika dicabut dari tanah juga bisa mati,” keluh Masrur.
Dampak kutu sisik yang meluas, ditanggapi serius oleh Anas, Petugas Laboratorium Jatilawang. Pihaknya meminta data rinci mengenai organisme pengganggu tanaman dan penyebarannya kepada kelompok tani tersebut.
“Perlunya gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman secara sistemik. Diutamakan menggunakan agensi hayati dulu, langkah terakhir apabila belum terkendali memakai kimia,” timpal Anas disela kegiatan di Kelompok Tani Durian Duri Aji Petarangan.
Gerakan pengendalian kutu sisik berserta keluhan lain petani dalam pembibitan durian direalisasikan dalam waktu dekat. Anggota kelompok juga mendapati daun pada bibit menggulung dan kering.
Semetara itu, Zainul Mustofa, Kepala Desa Petarangan berharap koordinasi antara kelompok tani dengan petugas dari Laboratorium Jatilawang terus berlanjut. Tidak berhenti setelah kegiatan gerakan pengendalian rampung. Sehingga, kelompok tani memiliki jaringan informasi dalam merawat bibit. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn