PURWOKERTO – Pertamina Unit Pemasaran Cilacap dan Hiswana Migas Banyumas menegaskan tidak ada pengurangan gas elpiji 3 kg. Hal itu menyusul kelangkaan gas elpiji 3 kg dalam beberapa hari terakhir ini di sejumlah wilayah di Banyumas.
Menurut Sales Eksekutif Elpiji Pertamina Rayon 7 Wilayah Jateng bagian selatan barat, Bastian Wibowo, pasokan untuk elpiji 3 kg sejak beberapa bulan terakhir justru mengalami penambahan.
Menurutnya, kelangkaan elpiji 3 kilogram disebabkan akibat adanya peningkatan permintaan pada minggu kedua Desember lalu karena dampak dari isu adanya penggantian elpiji 3 kg yang bermigrasi ke 5,5 kg. Selain itu, juga akibat liburan panjang Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW dan akibat cuaca ektrim musim hujan.
“Stok masih aman dan pasokan juga lancar, cuma karena ada kepanikan sehingga ada yang memborong dan menyimpan untuk cadangan. Ini karena permainan pengecer. Kalau dari agen dan pangkalan lancar. Makanya untuk menghadapi libur Natal dan Tahun baru, mulai minggu kedua dan keempat, kita minta tidak melayani pengecer,” katanya usai rakor persiapan menghadapi libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 wilayah Kabupaten Banyumas, kemarin.
Selain itu, ia juga menegaskan gas elpiji 3 kg tidak akan dicabut atau diganti dengan elpiji isi 5.5 kg. Adanya peluncuran elpiji 5,5 kg, bertujuan sebagai alternatif bagi konsumen dari masyarakat kelas menengah yang masih banyak menggunakan elpiji 3 kg. “Sebenanrnya sasarannya untuk komsumen ini. Khusus yang 3 kg tetap untuk rakyat kecil,” jelasnya.
Senada diungkapkan Ketua Hiswana Migas Banyumas, Anas Pribadi. Menurutnya, ada migrasi dari 3 kg ke 5.5 kg sebenarnya itu untuk komsumen yang tidak berhak. Komsumen kelas menengah harusnya mau berpindah menggunakan elpiji yang 5,5 kg.
Dia mengakui, liburan panjang Senin lalu, ada peningkatan kebutuhan di masyarakat. Rumah makan yang seharusnya tidak memakai gas elpiji 3 kg, masih banyak yang memakai, kemudian permintaan dari kalangan UKM dan PKL juga meningkat.
“Sebenarnya peningkatan kebutuhan sudah kita antisipasi dengan tambahan fakultatif. Cuma fokusnya dua minggu sebelum akhir tahun. Cuma minggu kedua Desember sudah ada peningkatan. Termasuk adanya isu elpiji 3 kg mau diganti 5,5 kg dan adanya stok mati, yakni menyimpan tabung yang sebelumnya kosong dan diisi,” ungkapnya.
Dia menegaskan, untuk kuota Kabupaten Banyumas tahun 2017, sudah diusulkan adanya tambahan 12 persen dari kuota reguler selama ini. Usulan sudah disampaikan ke Pertamina, tinggal menunggu tindak lanjut saja.
Anas berharap dengan mulai diluncurkan elpiji 5,5 kg, mulai tahun depan, pemakai dari kalangan menengah, rumah makan, PNS mau bermigrasi ke elpiji warna pink tersebut.
Sementara itu, terkait persiapan menghadapi libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Bastian menjelaskan, Pertamina akan menambah sebanyak 12 persen dari kondisi pasokan bulanan. Untuk bulan November lalu, pasokan elpiji 3 kg mencapai sebesar 1.039.630 tabung. Dengan penambahan sebesar 12 persen, maka pada Desember ini, pasokan bertambah menjadi 1.227.720 tabung.
Menurutnya, penambahan pasokan tersebut tadinya baru akan dilakukan pada bulan kedua dan keempat. Namun karena sempat terjadi penambahan permintaan yang cukup banyak, maka ada penambahan pasokan pada pekan kedua ditambah lagi sebanyak 4 persen.
“Dengan tambahan pasokan ini akan mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap elpiji 3 kg. Seharusnya cukup, karena penambahannya sudah cukup banyak,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah warga di wilayah Kabupaten Banyumas mengeluhkan adanya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram. Bahkan muncul dugaan kelangkaan disebabkan karena sengaja ada pengurangan gas melon tersebut. (why/acd)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn