Warga Dukuh Kemojing Desa Kemangkon Purbalingga kembali menggelar aksi protes, kemarin
PURBALINGGA – Warga Dukuh Kemojing Desa Kemangkon Purbalingga kembali menggelar aksi protes, kemarin. Mereka menyampaikan aspirasa agar tambang galian C dihentikan selamanya. Bahkan, warga meminta deadline tujuh hari kedepan agar tuntutan tersebut direalisasikan.
“Kami minta penambangan ditutup selamanya dari Kemangkon. Bukan hanya masalah tidak ada aktifitas lalulalang truk, tapi kami minta untuk di tutup penambangannya. Jalan rusak, jadi kami harus memutar lewat Wirasaba,” ungkap salah satu warga Indra.
Jalan Rusak Parah di Kemojing Kemangkon Akibat Aktivitas Tambang, Warga Protes ke Pemkab Purbalingga
Warga juga meminta pihak penambang yang berizin atau tidak berizin dan pihak yang berwenang untuk memperbaiki jalan yang rusak agar warga Desa Kemangkon dapat menikmati jalan yang layak secepatnya.
“Semua elemen yang berkaitan dengan penambangan pasir yang legal dan ilegal tidak boleh ada kegiatan apapun. Batas waktu untuk pengangkutan alat berat dan semua alat yang berkaitan dengan tambang diberi waktu mulai hari ini (20/11) sampai tujuh hari kedepan,” tegas warga.
Sementara itu, Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi meminta Camat dan Kades harus menyurati penambang untuk berkontribusi memperbaiki jalan yang rusak. Harus segera ada kesepakatan dengan penambang tanpa anarkis. DPA Tahun 2021 ada alokasi anggaran perbaikan ruas Jalan Panican-Kemojing dengan volume pengaspalan 1,5 Km atau cor beton 0,5 Km. Pemprov Jateng akan mengalokasikan perbaikan jalan 3 Km.
“Anggarannya bisa miliaran. Namun tetap bisa mendukung sarpras saat realisasi Bandara JBS Wirasaba Purbalingga, mulai operasional,” kata Sarwa.
Sedangkan saat ini, penambang bisa membantu minimal jalan desa sepanjang kurang lebih 1 kilometer untuk dibenahi. Sehingga warga bisa kembali menikmati dengan nyaman jalan di desanya. (amr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn