GENANGAN: Setiap kali hujan terjadi genangan di area Pasar Sumpiuh. FIJRI/RADARMAS
SUMPIUH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyumas, Akhmad Saiful Hadi menjadwalkan kunjungan ke Pasar Sumpiuh di minggu pertama Februari. Menyusul kondisi pasar yang memerlukan penanganan genangan air.
“Didiskusikan dulu dengan Komisi II untuk kunjungan ke Pasar Sumpiuh. Dewan perlu mengetahui kondisi terbaru pasar seperti apa,” kata Anggota Komisi II DPRD Banyumas itu, Rabu (3/2).
Tidak hanya persoalan genangan air yang disorot. Saiful juga menyebut Pasar Sumpiuh merupakan pasar besar. Oleh karena itu, pembangunan lanjutan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Pembangunan pasar masih memerlukan lebih dari Rp 10 miliar. Menunggu ada anggaran sekalian, agar pembangunan selesai,” imbuh Saiful.
Terpisah, Pengelola Pasar Sumpiuh Yudiono menyatakan, pihaknya telah berupaya untuk mengurangi genangan di area pasar. Pada November 2020 lalu sudah melakukan pengangkatan sedimen pada saluran di sisi selatan pasar.
“Air dari arah utara membawa tanah dan masuk ke saluran. November kami bersihkan, saluran kemarin di cek sudah banyak endapan lagi,” terang Yudiono.
Pasar menjadi terdampak drainase yang tidak berfungsi optimal. Bahkan air masuk ke sejumlah kios pasar ketika curah hujan tinggi.
Dibeberkan Yudiono belum lama ini lintas dinas telah survei ke Pasar Sumpiuh. Sehingga, pihaknya menunggu untuk realisasi penanganan genangan air.
“Jalan utara pasar ternyata kewenangan kelurahan. Jalan barat pasar kewenangan kabupaten. Jadi, pasar lebih tepatnya sebagai yang terdampak,” pungkas Yudiono. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn