PARIPURNA : Wakil Ketua DPRD Banjarnegara Bawono secara simbolis menyerahkan Perda Perubahan Hari Jadi Banjarnegara pada rapat paripurna, Selasa (5/3). DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA – Hari Jadi Banjarnegara resmi diganti menjadi 26 Februari. Perubahan ini ditandai dengan penandatanganan Perda Hari Jadi pada rapat paripurna di gedung DPRD Banjarnegara, Selasa (5/3). Meskipun sudah resmi diganti, hari jadi tahun ini masih diperingati pada tanggal 22 Agustus mendatang.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan meskipun sudah dirubah, peringatan Hari Jadi Banjarnegara tahun ini tetap diperingati pada 22 Agustus 2019 ini. “Saat ini masih dalam tahap sosialisasi. Peringatan pada tanggal 26 Februari baru akan diperingati mulai tahun 2020,” jelasnya.
Dia mengatakan perubahan hari jadi ini merujuk pada Babad Kalibening yang menjadi sumber sejarah di wilayah Banyumas. Rujukan sejarah ini diperkuat dengan catatan sejarah kepulangan Raden Jaka Kaiman (menantu Adipati Wirasaba) disertai pengawal dari kesultanan Pajang. “Setelah dibahas pada Pansus di DPRD dan melihat sejarah yang ada semakin jelas bahwa hari jadi Banjarnegara bertepatan tanggal 26 Februari 1571,” ungkapnya.
Ketua Pansus Hari Jadi Banjarnegara Agus Junaidi mengatakan 26 Februari 1571 bertepatan dengan 1 Syawal 978 Hijriah. Setelah menjadi Adipati Wirasaba, Jaka Kaiman menyampaikan gagasan untuk membagi kekuasaan menjadi empat kadipaten Wirasaba yang sangat luas untuk saudara iparnya. “Sehingga Jaka Kaiman dijuluki Adipati Mrapat. Sebab membagi Wirasaba menjadi empat kadipaten yaitu Wirasaba Merden, Banjar Petambakan, dan Kejawar,” jelasnya.
Kejawar yang kini menjadi Banyumas dipimpin Jaka Kaiman Sendiri. Sedangkan tiga kadipaten lainnya dipimpin oleh saudara iparnya. “Rupanya Kaiman sadar ia hanya menantu. Sehingga dia membagi wilayah agar rukun dengan keluarga besarnya,” jelasnya. (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn