• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Lintas Serba-serbi
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Pengadaan CCTV untuk ETLE Terkendala Anggaran di Purbalingga
    • Satu Rumah Rusak Berat Tertimpa Pohon di Limbasari
    • Cegah Penularan Covid-19, Mahasiswa KKN UMP Lakukan Edukasi dan Bagi-Bagi Masker
    • Viral Video Oknum Perangkat Desa di Wangon Pukul Anak Kecil, Gara-Gara Anaknya Bertengkar
    • Renovasi Pasar Wage Mundur Terus, Kabid: Anggaran Masih Belum Jelas
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Membahas Pemilu Tanpa Pilkada
    • Bawang putih
      Polemik Gagal Tanam Bawang Putih Lahan di Food Estate
    • Saran dan Masukan UU ITE
    • Atlet Nasional Apresiasi Pemerintah Terkait Pemberian Vaksin Covid-19
    • Madrasah Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Berlaga ke El Salvador, Peselancar Indonesia Berburu Tiket ke Olimpiade Tokyo
    • Atlet Nasional Apresiasi Pemerintah Terkait Pemberian Vaksin Covid-19
    • Ide Raffi Ahmad, Timnas Indonesia Bersiap Melawan Selebritis FC
    • Hadapi Musim 2021, Bali United Pertahankan Komposisi Lama
    • Liga Europa: Manchester United Vs Real Sociedad, Panggung Pemain Pengganti
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Bulutangkis
    • Gowes
  • Insiden
    • Satu Rumah Rusak Berat Tertimpa Pohon di Limbasari
    • IPW: Hukum Mati Anggota Polisi Penembak Tiga Orang, Aksinya Meresahkan Masyarakat
    • Anggota Polsek Kalideres Tembak Tiga Orang di Kafe RM Cengkareng, Kapolda Minta Maaf, Pangdam Mengawasi, Waspadai Penyebaran Isu Miring
    • Viral Video Oknum Perangkat Desa di Wangon Pukul Anak Kecil, Gara-Gara Anaknya Bertengkar
    • Pembuang Sampah Liar Akhirnya Ditangkap di Babakan Kalimanah
  • Features
    • Cegah Penularan Covid-19, Mahasiswa KKN UMP Lakukan Edukasi dan Bagi-Bagi Masker
    • Kilang Pertamina Cilacap Perpanjang Kerjasama dengan TNI dan Polri
    • Ciptakan Kampus Sehat: Rektor, Dosen dan Pegawai UMP di Vaksin
    • KB Bukopin Siap Menjadi Bintang Finansial Indonesia
    • Mahasiswa KKNT PPC UMP 095 Inisiasi Gerakan Gemar Menanam di Desa Kemojing
  • Intermezo
    • Ashanty Masih Positif Covid-19
    • Kasus Gisel Belum ada Perkembangan
    • Ide Raffi Ahmad, Timnas Indonesia Bersiap Melawan Selebritis FC
    • Ashanty Ngomong Tak Kuat Lagi, Sampai Dikabarkan Meninggal Dunia, Anang: Dirawat di RS
    • Ayus Khilaf Minta Maaf, Nissa Sabyan Belum Minta Maaf
  • Lintas Serba-serbi
    • Waduh, Netizen Indonesia Jadi Juara se-Asia Tenggara Dalam Hal Tidak Sopan Bermedia Sosial
    • Masyarakatnya Makmur, Ini 15 Negara Terkaya di Dunia
    • 51 Paus Mati Terdampar, Dikuburkan Pakai Dua Eskavator
    • Siti Jainah, Janda Cianjur yang Mengaku Satu Jam Hamil, Melahirkan Mendadak
    • Keren! Desi Larasati, Ibu Muda Cantik Asal Tegal yang Berprofesi sebagai Sopir Dump Truk dan Juga Fasih Menyinden
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

  • 216 Shares
Internasional

Hasil Penyelidikan WHO di Wuhan: Tak Cukup Bukti Corona Menyebar Pertama Kali di Wuhan

Radar Banyumas
Kamis, 11 Februari 2021
Radar Banyumas
Kamis, 11 Februari 2021

Hasil Penyelidikan WHO di Wuhan: Tak Cukup Bukti Corona Menyebar Pertama Kali di Wuhan

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: Hasil Penyelidikan WHO di Wuhan: Tak Cukup Bukti Corona Menyebar Pertama Kali di Wuhan

JAKARTA – Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas kesehatan Cina membeberkan hasil penyelidikan tentang asal-usul virus Corona (Covid-19) di Wuhan, Cina pada Selasa (9/2/2021) waktu setempat.

Menurut kesimpulan mereka, virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 berkemungkinan telah menyebar di wilayah lain, sebelum akhirnya diidentifikasi di Wuhan pada akhir 2019. Artinya, tak ada cukup bukti bahwa virus corona menyebar pertama kali di ibu kota provinsi Hubei itu.

Dalam melakukan analisis penyelidikan, Tim WHO menggunakan empat hipotesis utama, yakni penyebaran langsung virus dari hewan ke manusia, lompatan virus ke manusia melalui inang perantara, rantai makanan, khususnya, produk makanan beku potensial yang berfungsi sebagai permukaan untuk penyebaran virus ke manusia, dan kemungkinan insiden laboratorium yang sangat tidak mungkin.

Para ahli meyakini, bahwa Covid-19 berasal dari kelelawar dan dapat ditularkan ke manusia melalui mamalia lain. Namun, misi WHO belum dapat menemukan bukti adanya transmisi virus dari hewan ke manusia.

China Larang Masuk Tim Investigasi WHO



“Penularan dari hewan kemungkinan memicu corona, tetapi sejauh ini inang perantara belum bisa diidentifikasi,” kata kepala tim ilmuwan Cina Liang Wannian, seperti dikutip dari AFP, Rabu (10/2/2021).

Menurut Wannian, penelitian menunjukkan, bahwa virus dapat dibawa dari jarak yang jauh dalam keadaan beku. Hal tersebut menyinggung teori di Cina, bahwa virus corona berasal dari luar negeri.

Pakar WHO Ben Embarak juga menyatakan, tidak ada bukti wabah besar terjadi di Wuhan sebelum periode itu. WHO telah menyelesaikan penyelidikan mengenai asal usul virus corona selama satu bulan di Wuhan.

Sejak keluar dari karantina hotel selama 14 hari, para ahli WHO sudah mengunjungi sejumlah lokasi yang disebut muasal pandemi itu, termasuk pasar basah Huanan, tempat pertama kali orang terkonfirmasi positif Covid-19. Tim itu hanya menghabiskan waktu satu jam di pasar makanan laut tersebut.

“Bukti juga menunjukkan reservoir alami virus, yaitu populasi kelelawar. Tetapi karena Wuhan tidak terletak di dekat tempat tinggal kelelawar, maka lompatan langsung virus ini ke Wuhan sangat tidak mungkin. Bagaimana virus memasuki pasar juga masih belum diketahui,” terangnya.

Selain itu, para ahli juga mendatangi Institut Virologi Wuhan dalam rangka menindaklanjuti teori kontroversial yang menyebut, Wuhan menjadi sumber pandemi.

Sempat muncul dugaan Covid-19 menyebar karena ada kekeliruan penanganan yang dilakukan oleh peneliti di Institut Virologi Wuhan. Namun, Cina membantah tuduhan itu.

Di lab itu, tim menghabiskan hampir empat jam dan bertemu dengan sejumlah ilmuwan Cina. Selebihnya, mereka berada di hotel, serta menerima kunjungan dari berbagai pejabat Cina.

WHO menyatakan, bahwa misi yang dijalankan tim penyelidik itu adalah murni kegiatan ilmiah. Namun, di mata pemerintah Cina hal itu sarat dengan muatan politis.

Salah satu anggota tim, pakar penyakit menular Dominic Dwyer mengatakan, mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk benar-benar menemukan awal mula Covid-19.

“Begitu banyak kerumitan untuk bisa mengetahui dari mana virus itu berasal,” ujar Dwyer.

Menanggapi hasil penyelidikan Tim WHO tersebut, Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak akan menerima dari penyelidikan mengenai asal usul virus corona di Wuhan.

Menurutnya, hasil itu tanpa secara independen memverifikasi temuan tersebut. Untuk itu, AS akan menggunakan intelijennya sendiri dan berunding dengan sekutu.

WHO Selidiki Virus Corona ke Wuhan



“Pemerintah AS tidak terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan penyelidikan sehingga ingin melakukan pemeriksaan independen atas temuan dan data yang mendasari kesimpulan tim WHO tersebut,” kata Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki dikutip dari Reuters.

Psaki menambahkan, meskipun AS telah bergabung kembali dengan WHO, bukan berarti menerima mentah-mentah setiap apa yang dihasilkan. “Penting bagi kami untuk memiliki tim ahli sendiri di lapangan,” ujarnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price menambahkan, bahwa penghitungan lengkap dan detail oleh WHO dan Tiongkok yang merinci bagaimana pandemi dimulai dan menyebar sangat penting, mengingat taruhannya dan dampak global penyakit yang menghancurkan.

“Jelas sekali bahwa Tiongkok, setidaknya sampai saat ini, belum menawarkan transparansi yang kami butuhkan. Sama pentingnya, komunitas internasional perlu transparansi sehingga kami dapat mencegah pandemi semacam ini terjadi lagi,” kata Ned Price.

“Kami akan bekerja dengan mitra kami, dan juga memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan dianalisis oleh komunitas intelijen kami sendiri, daripada terburu-buru membuat kesimpulan yang mungkin dimotivasi oleh hal lain selain sains,” tuturnya.

Sementara itu, Duta Besar Cui Tiankai menuding balik AS setelah ditanya tentang klaim virus Covid-19 berasal dari sebuah laboratorium di provinsi Wuhan. Ia meminta, WHO juga melakukan penyelidikan pada AS terkait asal usul virus Covid-19.

“Saya pikir ketika orang membuat tuduhan, mereka harus membuktikan tuduhan tersebut. Dan mengatakan hal-hal ini pada saat kita masih dihadapkan dengan pandemi bertentangan dengan semangat kemanusiaan,” kata Tiankai. (der/fin).

Topik Internasional

Baca juga berita Lainnya:

Buronan Interpol Asal Rusia Ditangkap

Kamis, 25 Februari 2021 - 10:53
Lihat Berita

Masuk Indonesia, Karantina 5 Hari

Kamis, 25 Februari 2021 - 10:16
Lihat Berita

Indonesia Bantah Dukung Pemilu Ulang Mynamar

Rabu, 24 Februari 2021 - 13:23
Lihat Berita

AS Dikepung Suhu Dingin Ekstrem

Selasa, 23 Februari 2021 - 10:38
Lihat Berita

Pfizer dan Moderna Garap Vaksin Covid-19 Khusus Anak

Rabu, 17 Februari 2021 - 13:19
Lihat Berita

WHO: Cina Tak Terbuka Soal Data Virus Corona

Selasa, 16 Februari 2021 - 12:12
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Ini Kronologi Pelaku Pembuang Bayi Di Pekaja Kalibagor Hingga Akhirnya Ditangkap Polisi
    Banyumas
    Kamis, 25 Februari 2021 - 22:29
  • Wakil Wali Kota Tegal Jumadi Bantah Tak Ngantor 11 Hari Setelah Sopir dan Ajudan Ditarik, Istri Sampai Menangis Mencari Saya
    Jawa Tengah
    Selasa, 23 Februari 2021 - 10:50
  • Wisatawan Tenggelam di Curug Telu Karangsalam Baturraden, Tim SAR Masih Mencari
    Banyumas
    Senin, 22 Februari 2021 - 21:12
  • Kenalan di Medsos, Gadis Dibawah Umur Diperkosa Dua Pemuda Asal Kecamatan Jatilawang, Ditangkap di Bekasi
    Banyumas
    Rabu, 24 Februari 2021 - 14:59
  • Laka Beruntun, Truk Tronton Tabrak Mundur Empat Mobil di Kejawar Banyumas
    Banyumas
    Senin, 22 Februari 2021 - 20:06
  • Pengadaan CCTV untuk ETLE Terkendala Anggaran di Purbalingga
    Purbalingga
    Jumat, 26 Februari 2021 - 13:43
  • Satu Rumah Rusak Berat Tertimpa Pohon di Limbasari
    Insiden
    Jumat, 26 Februari 2021 - 13:40
  • Cegah Penularan Covid-19, Mahasiswa KKN UMP Lakukan Edukasi dan Bagi-Bagi Masker
    Cilacap
    Jumat, 26 Februari 2021 - 13:34
  • Membahas Pemilu Tanpa Pilkada
    Nasional
    Jumat, 26 Februari 2021 - 13:30
  • Berlaga ke El Salvador, Peselancar Indonesia Berburu Tiket ke Olimpiade Tokyo
    Olahraga
    Jumat, 26 Februari 2021 - 13:30
    • Index Berita
    • Ganjar Pranowo
    • Perangkat Desa
    • Wangon
    • Pemprov Jateng
    • Pasar Wage Purwokerto
    • Kasus Pembunuhan
    • Kalimanah
    • Gubernur Jateng
    • Video Viral

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2019 Radar Banyumas Network.

Demokrasi Indonesia Masuk Kategori Cacat, Duduki Peringkat ke-64 Dunia
Sudah Lima Pekerja Meninggal di Hongkong, Beban Kerja Bertambah Menjelang Imlek