Ilustrasi Hepatitis (Istimewa)
JAKARTA – Kasus hepatitis akut terhadap anak-anak semakin merebak.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong agar kebijakan pembukaan kantin sekolah saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dievaluasi.
Hal itu menyusul munculnya virus Hepatitis Akut yang membahayakan siswa.
“Saat PTM di mulai, kemungkinan sekolah tidak mempersiapkan secara khusus untuk antisipasi hepatitis misterius, karena tak ada petunjuk khusus juga dari Kemendikbudristek, Kemenag maupun Dinas-Dinas Pendidikan,” kata Komisioner KPAI Retno Listyarti kepada wartawan, Jumat (13/5).
Retno menuturkan, penerapakan protokol kesehatan selama ini bisa digunakan untuk pencegahan.
Sekolah dapat bekerjasama dengan Puskesmas terdekat untuk membantu pemerintah daerah mensosialisasi pencegahan virus hepatitis akut tersebut.
Oleh karena itu, Retno menilai penting adanya evaluasi terhadap kebijakan pembukaan kantin. Sebab, penularan hepatitis akut bisa terjadi melalui pencernaan.
“Surat Edaran Sesjen Kemendikbudristek terkait penyelenggaran PTM, di antaranya sudah boleh membuka katin di sekolah dengan batasan pengunjung 75 persen. Hal ini penting dievaluasi kembali karena penularan Hepatitis Akut melalui saluran pencernaan dan saluran pernafasan,” ujar Retno.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn