Heri saat dievakuasi tim relawan
PURWOKERTO – Penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bernama Heri Kusaeri (35) akhirnya bertemu lagi dengan keluarganya yang berada di Garut, Minggu (5/6) kemarin.
Terpisah dari keluarganya selama 5 tahun dan bahkan sudah dinyatakan meninggal, pertemuan Heri (35) dengan keluarganya tidak lepas dari peranan Dinsospermades Banyumas, Dindukcapil Banyumas, RSUD Banyumas, Dinkes Banyumas, dan relawan ODGJ yang sudah bersinergi.
Sapto Adi Wibowo, Ketua Komunitas Relawan ODGJ Banyumas bercerita, awal mula Heri menghilang dikarenakan adanya konflik internal dalam keluarganya.
“Awal mula 5 tahun lalu, keluarga Heri mengalami perpecahan, ayah dan ibunya bercerai. Heri anak pertama yang sangat pendiam dari 3 bersaudara, dan dengan bercerainya kedua orangtuanya itu menjadi salah satu beban terberat baginya,” ungkapnya kepada Radarbanyumas.co.id, Senin (6/6)
Apalagi Heri (35) dikenal sebagai individu penyendiri dan selalu tertutup.
“Tak lama kemudian heri pergi dari rumah tanpa arah dan tidak membawa uang sama sekali. Hujan, terik matahari dan kelaparan menjadi rintangan setiap harinya selama dia dijalan,” tambahnya.
Setelah satu tahun Heri (35) menghilang, dan dicari keberadannya, keluarga kemudian putus asa dan menganggap Heri (35) telah meninggal.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn