LONGSOR: Tanah longsor yang terjadi di Desa Wlahar, Kecamatan Rembang baru-baru ini. ISTIMEWA
PURBALINGGA – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan melanda Kabupaten Purbalingga, selama beberapa hari ke depan. Masyarakat di daerah rawan bencana tanah longsor dan tanah bergerak, diminta untuk waspada.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Muksoni mengatakan, berdasarkan data yang didapat dari Stasiun Klimotologi Semarang, hari ini (Kamis, red), masih akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi. “Setiap hari, kami selalu mendapatkan update data,” katanya, Rabu (25/12).
Dia menjelaskan, hujan dengan intesitas sedang hingga tinggi yang melanda Kabupaten Purbalingga tersebut, dapat disertai petir dan angin kencang. Sehingga, masyarakat di daerah langganan bencana diminta waspada. Sebab, bencana tanah longsor dan angin kencang, kemungkinan bisa terjadi.
Dia menambahkan, hujan deras yang kemungkinan bisa disertai angin kencang dan petir tersebut kemungkina terjadi pada siang hingga sore hari. “Oleh karena itu, masyarakat kami minta untuk waspada,” ujarnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tercatat, sekitar 66,67 persen wilayah Kabupaten Purbalingga dinilai rawan terjadi pergerakan tanah dan bencana longsor. Daerah yang masuk rawan longsor itu meliputi 65 desa di 13 kecamatan. Pada wilayah tersebut, setidaknya terdapat 68.942 Kepala Keluarga (KK) atau 278.358 jiwa. Musim penghujan ini, mereka diminta waspada dan peka terhadap perubahan lingkungan sekitar.
Berdasarkan karakteristik wilayah, wilayah Purbalingga bagian utara memiliki tingkat kerawanan yang lebih, dibanding wilayah-wilayah lainnya. Pasalnya, topografi di wilayah itu berupa pegunungan dan lembah. Sehingga sangat rentan terjadi gerakan tanah dan longsor. Wilayah utara itu meliputi ?Kecamatan Karangjambu, Karangreja, Bobotsari, Karanganyar, Kertanegara, Karangmoncol dan Rembang.
Untuk wilayah rawan longsor skala sedang, dinataraya dibeberapa kecamatan, seperti Kejobong, Kaligondang dan Bukateja. Berdarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, di wilayah tersebut pernah terjadi tanah longsor. (tya)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn