
PURWOKERTO – Larangan mudik dari pemerintah pusat tak lantas membuat Pemkab tenang. Diyakini masih tetap akan ada warga yang nekat mudik. Karenanya, Pemkab Banyumas tetap menyiapkan antisipasi.
Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mengatakan, dia percaya bakal tetap ada yang mudik. Dia meminta kepada gugus tugas tingkat desa, RT, dan RW agar bisa mengantisipasi pemudik.
Bagi yang tetap mudik, bupati minta agar melaksanakan karantina. Baik secara mandiri, di balai desa atau tempat lain yang sudah ditentukan. “Bisa juga di GOR Satria itu alternatif pertama,” jelasnya.
Alternatif kedua ia siapkan rapid antigen untuk pemudik. Jumlahnya sekitar 23 ribu.

“Nanti kita akan bikin aturannya. Antigen berbayar sepenuhnya bagi orang yang mampu itu wajib kalau memang tidak mau di karantina. Atau subsidi dari pemerintah bagi orang yang tidak mampu. Atau bisa saja gratis kalau ada surat keterangan desa kalau betul-betul miskin,” terangnya.
Penjagaan di daerah perbatasan juga akan dilakukan. Apakah akan dijaga 24 jam penuh atau tidak, ia belum dapat pastikan. “Kaitannya dengan anggaran,” jelasnya.

Dibandingkan dengan penjagaan perbatasan, bupati sebut yang paling efektif antisipasi pemudik adalah dengan mengerahkan gugus tugas desa.
Disisi lain, Sekda Kabupaten Banyumas Wahyu Budi Saptono mengatakan, belum menerima surat resmi dari pusat soal larangan mudik. Meski begitu ia akui sudah mendapatkan informasi terkait adanya surat resmi tersebut.
“Saya belum terima. Tapi informasinya sudah ada, nanti kita akan tindak lanjuti. Dan kita juga tidak akan memperbolehkan untuk mudik,” ucapnya.
Menurutnya, persoalan larangan mudik bukan hal baru. Tahun lalu larangan mudik juga diberlakukan. Opsi yang mungkin akan diambil ia paparkan, karantina desa. Selain itu juga karantina di Baturraden dan GOR Satria bagi yang tetap mudik.(aam)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn