HUTAN : Hutan Cilacap banyak ditanami karet dan pinus hingga kerap terjadi kekeringan. HARYADI NURYADIN/RADARMAS
CILACAP – Kekeringan kerap kali melanda sejumlah wilayah di Cilacap. Hutan di Kabupaten Cilacap dinilai sangat heterogen karena mayoritas ditamani 2 jenis pohon dinilai menjadi biang kerok kekeringan dan kesulitan air bersih bagi warga setempat.
“Saya heran, daerah gunung kok bisa kekeringan dan kesulitan air,” ujar Anggota Komisi II DPR RI, Tetty Rohatiningsih.
Kepada Radarmas dia menyebutkan, penyebab utama kekeringan di Kabupaten Cilacap, terutama di daerah pegunungan karena jenis tanaman yang ada. Dia melihat hutan didominasi hanya jensi tertentu saja.
Keduanya adalah pinus dan karet. Pohon seperti ini dinilai sangat rakus air. Juga dianggap kurang bisa menjadi kantung penyimpan air ketika kemarau.
Karena itu, DPR RI sudah bertemu dengan sejumlah kementerian terkait untuk membahas masalah ini. Salah satu permintaannya adalah agar jenis tanaman hutan bisa ditamban.
“Kemarin kita di DPR ke kementerian. Hutan jangan pinus dan karet saja,” katanya.
Dia lalu berharap agar ada tanaman jenis lain yang mampu menyimpan air dalam jangka panjang. Hal ini untuk mengurangi penyebab kekeringan dan kesulitan air ketika kemarau panjang seperti tahun ini.
Demikian juga dengan Rancangan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang tengah disusun di pemerintah pusat. Salah satu pertimbangannya adalah menjaga lingkungan agar tetap bisa memberi daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Seperti air dan sumber pakan. “Air ini tetap jadi isu strategis nasional,” tandasnya. (har)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn