PURWOKERTO – Kabupaten Banyumas masuk dalam sepuluh kabupaten/kota dengan kinerja program imunisasi terbaik selama 2015-2017. Hal itu diketahui pasca Pemkab Banyumas menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F Moeloek.
Kasubag Media Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyumas, Ahmad Saefudin mengatakan penghargaan tersebut diterima langsung oleh Plh Bupati Banyumas Ir H Wahyu Budi Saptono MSi pada acara Pekan Imunisasi Dunia (PID), yang berlangsung di Gedung Shohibul Barokah Kaduhejo Kabupaten Pndeglang Provinsi Banten, Minggu (29/4).
Ia mengatakan, selain Kabupaten Banyumas, ada sembilan kabupaten/kota yang mendapat penghargan serupa. Kesembilan daerah tersebut adalah Kabupaten Tabanan, Buleleng, Solok Selatan, Labuhan Batu Utara, Barito Utara, Barito Timur, Kolaka Utara, Kota Palu dan Tanjung Pinang.
Lebih lanjut, Saefudin mengatakan PID diselenggarakan di semua negara pada setiap April pekan keempat (23-30 April).
“Tahun 2018 merupakan penyelenggaraan PID tahun keenam di Indonesia,” katanya, sesuai dengan amanat Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Kementerian Kesehatan RI, dr Anung Sugihantono MKes, melalui laporan tertulis Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyumas.
Tema nasional PID tahun ini, lanjutnya, yakni ‘Capai Imunisasi Lengkap, Bersama Melindungi dan Terlindungi’.
Saefudin mengatakan pada dasarnya imunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang sebagai upaya preventif untuk mencegah timbulnya penyakit tertentu pada diri orang bersangkutan. Imunisasi merupakan program reguler pemerintah yang dilaksanakan di daerah, termasuk Kabupaten Bantumas Provinsi Jawa Tengah. Imunisasi diberikan kepada warga masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil. Selain imunisasi yang bersifat rutin, ada pula imunisasi yang diselenggarakan secara massal, antara lain melalaui kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) maupun Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Capaian kinerja program imunisasi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat dari persentase UCI, IDL, imunisasi lanjutan pada balita maupun anak sekolah.
Adapun imunisasi lanjutan bagi anak-anak sekolah diberikan pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Berbagai program imunisasi di Kabupaten Banyumas selama 2015-2017 menujukkan capaian kinerja yang cukup membanggakan.
Berdasarkan data, UCI desa tercapai 100 persen. Sementara IDL mencapai 97,9 persen.
Imunisasi lanjutan pada balita (usia 18-24 bulan) untuk Boster Pentavalen tercatat 59 persen, sementara untuk Boster Campak/MEREKA mencapai 51 persen. Imunisasi lanjutan pada anak sekolah, masing-masing BIAS DT (99 persen) dan BIAS Td (99,1 persen).
“Penghargaan yang diperoleh Kabupaten Banyumas dari Menteri Kesehatan RI adalah berkat kerjasama yang sinergis antara banyak pihak. Bukan semata-mata pemerintah daerah, tapi tak kalah penting adalah peran para tokoh agama dan pemuka masyarakat. Termasuk peran generasi muda dan forum masyarakat peduli imunisasi yang ada di kecamatan maupun desa/kelurahan,” kata Plh Bupati Banyumas, Ir H Wahyu Budi Saptono MSi, usai menerima penghargaan Menteri Kesehatan RI.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto SKM MKes, peran masyarakat dalam kegiatan imunisasi di wilayahnya cukup signifikan.
“Di sejumlah desa/kelurahan maupun kecamatan sudah terbentuk Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Imunisasi (FKMPI). Forum sangat mendukung kegiatan imunisasi, mulai dari sosialisasi hingga koordinasi atas permasalahan yang muncul di lapangan,” kata Sadiyanto. (hkm)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn