LANGGANAN : Warga mendayung di tengah genangan banjir beberapa waktu lalu. (FIJRI/RADARMAS)
SUMPIUH – Di musim penghujan, wilayah timur Banyumas rawan bencana banjir. Bahkan terjadi genangan hingga sepekan lebih ada titik yang belum surut.
Dari kondisi tersebut, drainase menjadi persolan urgen untuk diperhatikan dalam desain pembanguan jalan tol. Sehingga, dapat menampung debit air sedemikian banyaknya ketika musim penghujan.
Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto menjelaskan dirinya sudah pernah menyampaikan kepada pihak terkait tentang karakteristik wilayah yang bakal dilintasi jalan tol merupakan rawan banjir.
Pada momen terjadinya bencana banjir ini. Ahmad mengangkat kembali pembahasan soal drainase. Sehingga, dapat menjadi perhatian terutama pemangku kebijakan terkait pembangunan jalan tol.
“Sumpiuh wilayah rawan banjir. Bagaimana drainasenya agar wilayah di bagian utara jalan tol nantinya tidak terjadi genangan,” papar Ahmad, Minggu (27/3).
Dalam kondisi belum terdapat jalan tol seperti saat ini. Genangan air dari luapan sungai dan tanggul jebol serta air hujan berdampak pada pemukiman warga dan areal persawahan.
Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan aspek drainase yang representatif. Agar meminimalisasi dampak banjir yang kerap melanda wilayah timur Banyumas termasuk Sumpiuh.
“Usulan tentang drainase waktu ada sosialisasi di pendopo kecamatan sudah ada tanggapan. Mengenai lebih jelasnya, volume drainase berapa, atau ada berapa drainasenya, belum ada informasi lebih lanjut,” jelas Ahmad.
Terpisah, Asep Dedi, warga gerumbul Karet yang kerap kebanjiran terdampak Sungai Angin menunggu pelaksanaan survei titik ruas tol. Sehingga, tidak terus bertanya-tanya. Rumah bakal tergusur atau tidak. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn