BANJARNEGARA – Tingginya laju sedimentasi, mengganggu produksi listrik di waduk Panglima Besar Soedirman.
Kondisi ini membuat pengelola waduk harus melakukan rekayasa agar sedimentasi dan sampah yang masuk tidak merusak sistem pendingin dan turbin.
General Manager PT Indonesia Power Mrica Power Generation Unit (PGU) PS Kuncoro mengatakan dalam 10 tahun terakhir, laju sedimentasi yang masuk ke waduk rata-rata 4,1 juta meter kubik per tahun.
Laju sedimentasi yang tinggi ini membuat pihaknya harus berinovasi.
Pasalnya sedimentasi dan sampah yang masuk ke waduk berpengaruh terhadap operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Produksi listrik terganggu. Karena air yang masuk ke waduk bercampur dengan lumpur, itu akan mengganggu sistem pendingin maupun turbinnya,” ungkapnya.
Untuk itu mesin dimodifikasi.
Sedangkan air untuk pendingin, mengambil air yang tidak bercampur lumpur.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn