
TANAM: Camat Sumpiuh menanam mangrove di daerah aliran Sungai Gatel Nusadadi. ISTIMEWA
SUMPIUH – Sebanyak 20.000 bibit mangrove ditanam di daerah aliran Sungai Gatel Nusadadi Kecamatan Sumpiuh. Penanaman tersebut sebagai upaya pengurangan risiko bencana terhadap ancaman tsunami megatrust Pesisir Selatan Pantai Jawa.
Berdasarkan analisis para ahli bahwa perlu untuk mempersiapkan green belt atau ruang terbuka hijau yang memiliki tujuan utama untuk membatasi perkembangan suatu penggunaan lahan. Atau membatasi aktivitas satu dengan lainnya agar tidak saling mengganggu.

Koordinator TAGANA Wilayah Timur Banyumas Dasino menjelaskan penanaman mangrove dipusatkan di wilayah perbatasan antara Banyumas dan Kebumen. Khususnya daerah aliran Sungai Ijo.
Mengingat daerah aliran sungai tersebut merupakan daerah potensial sebagai tol laut untuk masuknya tsunami. Penanaman mangrove secara bertahap.
“Hari ini sudah selesai penanaman sebanyak 20.000 bibit mangrove. Direncanakan akan ada penanaman bibit mangrove lagi ke depannya,” kata Dasino, Minggu (28/2).

Bibit mangrove berasal dari bantuan Kementerian Sosial total 80.000 dibagi untuk tiga kabupaten. Selain Banyumas yang ditanam di Nusadadi, 40.000 bibit mangrove lainnya untuk Kebumen dan 20.000 untuk Cilacap.
Terpisah, Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto usia kegiatan tanam bibit mangrove mengatakan selain untuk mitigasi bencana. Ada potensi lain dari penanaman mangrove di Nusadadi.
“Ke depan, mangrove di Nusadadi bisa diwacanakan untuk wisata. Sedang tren wisata mangrove,” tandas Ahmad. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn